https://www.indosport.com/multi-event/20180928/sambut-asian-para-games-2018-ini-mandat-presiden-jokowi |
Ir. H. Joko Widodo
Presiden Idola
Rakyat
Catatan
Muhammad Anwari SN
Jokowi atau Joko Widodo adalah Presiden Indonesia ke 7 yang menjabat
sejak 20 Oktober 2014. Sekarang ia tengah
mempersiapkan diri maju ke pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur DKI
Jakarta dan Walikota Solo dua periode.
Semenjak terpilih sebagai Walikota Solo kemudian Gubernur
DKI, puncaknya menjadi presiden
RI, popularitas Jokowi terus melambung tinggi dan terus
menjadi sorotan media karena prestasinya yang
mengagumkan. Hal inilah yang membuat elektabilitas Jokowi tetap jauh di atas
rival-rivalnya.
Berikut catatan singkat perjalanan hidup Jokowi
dari lahir hingga menjabat presiden RI.
Bab 1
Masa Kecil Jokowi
Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan
Sujiatmi Notomiharjo. Ia merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ia
memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik
Relawati. Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.
Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari
sebuah desa di Boyolali.
Rumah
Jokowi digusur
Di masa kecilnya, Jokowi sempat merasakan pahitnya
kehidupan saat rumahnya tergusur. Rumah petak sekaligus tempat usaha kayu
ayahnya di daerah Cinderejo Lor, Surakarta, digusur dan dijadikan pusat jasa
travel. Jokowi kecil adalah sosok pendiam, namun pandai bergaul.
Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah
sebanyak tiga kali. Hal itu memengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya
setelah menjadi Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta saat harus
menertibkan permukiman warga.
Banyak yang mengenal Jokowi sebagai
orang yang selalu mengalah untuk menghindari pertengkaran. Sikap tersebut
diwarisi dari kedua orang tuanya yang selalu mengajarkan makna ikhlas dan
bertanggung jawab.
Sekolah
jalan kaki
Selalu berjalan kaki menuju sekolahnya, SDN 111
Tirtoyoso Solo. Karenanya ia sangat bangga saat mempunyai sepeda baru. Kala itu
lokasi sekolah tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga berjalan kaki pun tidak
menjadi masalah. Bakti kepada orang tua ditunjukkan tak hanya lewat sikap,
namun juga sejumlah prestasi.
Kesulitan
jadi inspirasi
Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa
berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri
keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari. Saat anak-anak lain ke sekolah
dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian
bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12
tahun.
Riwayat
sekolah
Prestasi Jokowi ternyata sudah diawali sejak
duduk di SDN Tirtoyoso 111, Jl. Tirtonadi 1, Gilingan, Banjarsari, Solo.
Menurut Kepala SDN Tirtoyoso 111, Martharini Christiningsih, Jokowi layak
pantas jika masuk ke jurusan IPA ketika di bangku SMA dan perguruan tinggi. Nilai
ujian akhir sekolah, mendapat nilai 9 pada tiga mata pelajaran. “Berhitung
(sekarang matematika, red) dapat 9, IPA 9, PPKn juga 9,” kata Martha saat
ditemui wartawan Tribun di kantornya, Senin (16/5/2016).
Kepala SDN Tirtoyoso 111, Martharini Christiningsih,
menunjukkan ijasah SD Presiden Joko Widodo. Senin (15/5/2016). Foto : TRIBUNSOLO.COM/BAYU
ARDI ISNANTO.
|
Foto Presiden Joko Widodo
dipajang di tembok luar kelas di SDN Tirtoyoso 111, Jl Tirtonadi, Solo. Foto : TRIBUNSOLO.COM/BAYU
ARDI ISNANTO.
|
Sejarah Jokowi di sekolah
tersebut dijadikan sebagai penyemangat murid-murid. "Kita pasang foto
Pak Jokowi di beberapa tempat di sekolah, biar anak-anak semangat
belajar," kata dia.
Hanya, kata dia, sejarah
tersebut ternyata tidak terlalu mendongrak jumlah anak yang mendaftar di SD
bekas Jokowi bersekolah itu.
Setelah lulus SD (1973), Jokowi
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.
Ketika lulus SMP, ia sebenarnya ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal. Tapi kemudian bisa diterima di SMA Negeri 6 Surakarta. Kemudian kuliah di Jurusan
Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hingga meraih gelar insinyur (1985).
Bekerja
di pabrik kertas
Setelah lulus sarjana kehutanan (1985), Jokowi bekerja
di BUMN PT Kertas Kraft Aceh dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusi di
Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Tugasnya keluar masuk hutan menanam pohon. Pekerjaan ini dijalaninya
selama dua tahun.
Usaha
kayu
Namun Jokowi lama-lama merasa
tidak betah bekerja di hutan. Akhirnya pulang menyusul istrinya (Iriana) yang
sedang hamil tujuh bulan. Menjelang
1990 di Solo ia bekerja di perusahaan mebel milik
pakdenya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Di perusahaan yang sering mengekspor mebel ke Eropa
ini ia menimba ilmu. Setelah setahun ‘ngenger’
di pamannya, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri. Ayahnya memberi modal Rp. 15 juta dari
meminjam bank. Ia menyewa kios kecil di kawasan Kadipiro dan dibantu 3 pekerja.
Usaha furniturnya diberi
nama CV Rakabu yang diambil dari nama anak
pertamanya, Ghibran Rakabuming. Di
awal usaha sempat sepi. Mulai dibanjiri pesanan setelah menerapkan teknik
pemasaran dari rumah ke rumah. Tidak lama kemudian bisnis kayu jatinya mengalami
masa kejayaan.
Kena tipu
Namun bisnis
CV Rakabu tak sepenuhnya
berjalan sukses. Jokowi pernah tertipu
order Rp 30 juta dari sebuah perusahaan di Jakarta. Namun, pengalaman ini tak menyurutkannya.
Perum Gas Negara
Angin
segar berhembus ketika pemerintah mencanangkan program 'Ayah Angkat-Anak
Angkat' untuk perusahaan.
CV Rakabu menemukan ayah angkat Perum Gas Negara dan mendapat
pinjaman modal Rp
500 juta. Lewat
dana pinjaman inilah, Jokowi membuktikan pilihannya pada bisnis furnitur tidak
salah. Ia mulai “injak gas”. Ia menambah karyawan dan memperluas jaringan pasar
dengan rajin berpameran di luar negeri. Berbagai pesanan furnitur datang dari dalam dan
luar negeri. Tahun 1991 ia mulai mendapat pesanan dari luar negeri
sebanyak satu kontainer. Sejak itulah pesanan dari luar negeri terus mengalir. Untuk memuluskan
tingginya permintaan ekspor, ia menaikkan status CV Rakabu menjadi Perseroan
Terbatas (PT). Tidak sampai lima tahun perusahaannya sudah membesar.
Ia memiliki ribuan karyawan. Selain di Solo ia punya pabrik di Sukoharjo,
Sragen, dan Boyolali. Mebelnya dipasarkan sampai ke Eropa.
Omzet
Mengutip
informasi dari lini masa, omzet
Rakabu tahun 2008 sebesar
Rp 6,09 miliar. Tahun 2010 meningkat menjadi Rp 6,1 miliar. Rakabu memang
sempat mengalami penurunan omzet pada 2009 sebesar Rp 5,76 miliar.
PT Toba Sejahtera
PT Rakabu, semakin membesar
setelah mendapat pinangan dari PT Toba Sejahtera (perusahaan milik Jenderal
Purnawirawan TNI Luhut Panjaitan) untuk
mendirikan usaha patungan. Pada
Maret 2007, dua perusahaan itu resmi berkongsi dengan nama PT Rakabu Sejahtra.
Komposisi sahamnya 51 persen dipegang keluarga Jokowi dan 49 persen oleh Luhut.
Saat ini perusahaan itu per bulan mengekspor puluhan kontainer mebel ke luar
negeri.
“Jokowi
itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” kata Joko Widodo, saat
ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Katanya,
begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi
eksportir mebel kayu. Pembeli
dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya,
ia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’.
Ketika sudah menjabat Walikota Solo kartu namanya
masih menggunakan Jokowi.
Belakangan ia mengecek, orang yang
punya nama
Joko Widodo
di Solo ada
16 orang. Akhirnya nama panggilan Jokowi populer sampai
sekarang.
Asmindo
Keberhasilan
Jokowi di bisnis furnitur ini mulai menarik perhatian kalangan pengusaha mebel.
Ia sempat ditunjuk menjadi
Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan
Kerajinan Indonesia (Asmindo) Komda Solo pada Juli 2002. Dari sinilah nama
Jokowi mulai terdengar di kalangan pelaku usaha sampai akhirnya dipinang PDI
Perjuangan menjadi calon walikota Solo pada 2014. Tepatnya tiga tahun
berselang ia resmi menjadi walikota Solo.
Bab 2
Walikota Terbaik Nomor 3 Sedunia
Ketika
Jokowi mencalonkan
diri sebagai Walikota Solo, banyak yang meragukan kemampuannya; bahkan hingga saat
terpilih. Pilkada pertama hanya memperoleh suara 37 %, menang
tipis. “Wong saya bukan orang
terkenal. Yang lain terkenal semua, saya enggak.
Tapi kelihatannya masyarakat sudah malas dengan yang terkenal. Mau coba yang
enggak terkenal,” kata pria yang pernah berprofesi sebagai pedagang mebel rumah
dan taman ini. Namun
setahun setelah menjabat walikota sudah banyak prestasi yang diukirnya.
Pecat lurah dan camat
Jokowi sosok pemimpin yang bekerja keras demi
kepentingan masyarakat. Ia tidak segan-segan memecat bawahannya yang mencoba
menghambat program kerjanya. Demi lancarnya distribusi KTP Elektronik, ia
pernah memecat tiga
lurah dan satu
camat. Ketika
rapat membahas KTP Elektronik diikuti
51 lurah, ada tiga lurah yang kelihatan tidak niat. Besoknya ketiga lurah itu sudah tidak menjabat. Waktu rapat dengan lima camat, ada satu
camat sulit
diatur,
camat inipun langsung dipecat. Nyatanya, setelah lurah dan camat bermasalah
itu dipecat,
sistemnya bisa jalan, masyarakat menjadi lebih mudah mengurus KTP. Pada
awal-awal Solo dipimpin Jokowi, seluruh
kecamatan sudah seperti bank. Tidak ada lagi sekat antara masyarakat dan
pegawai, terbuka semua. Satu jam juga sudah jadi. Rupiah yang harus dibayar
sesuai Perda,
Rp 5.000.
Taman Banjarsari
Tahun 2005 ketika baru dilantik menjadi Walikota
Solo, Jokowi membentuk sebuah tim kecil untuk mensurvei keinginan warga Kota
Solo. Dari hasil survei ditemukan bahwa kebanyakan orang Solo ingin pedagang
kaki lima (PKL) yang memenuhi jalan dan taman di pusat kota disingkirkan.
Jokowi
memang sudah mempunyai program untuk menjadikan Solo layaknya Singapura, sebuah
kota yang bersinar dengan wisata belanjanya. Karena itu ketertiban, kebersihan
dan keindahan kota menjadi kunci utama. Namun hasil survei tersebut membuat
Jokowi menghadapi dilema. Di satu sisi ia menjabat walikota masih baru dan tidak
ingin memancing konflik dengan para PKL di awal masa kepemimpinannya. Namun di
sisi lain ia tidak dapat menutup mata untuk merespons keinginan sebagian
masyarakat Solo yang ingin para PKL dipindahkan dari jalan-jalan dan taman.
Pengalamannya sebagai pengusaha yang sudah 18
tahun menggeluti mebel, Jokowi memiliki strategi lobi dan negosiasi bisnis yang
disebutnya “lobi meja makan”. Strategi ini kemudian dilakukan sebagai bentuk
komunikasi politiknya. Targetnya adalah para PKL di daerah Banjarsari, kawasan
elite di Solo. Di sana, terdapat 989 pedagang yang bergabung dalam 11
paguyuban. Kemudian para koordinator paguyuban diundang makan siang dan malam di
Loji Gandrung, rumah dinas Walikota. Namun pada pertemuan pertama belum ada
pembicaraan mengenai relokasi. Jokowi memang belum menyinggungnya. Ia
beranggapan, hal itu belum waktunya disampaikan. Diajak makan dan bicara sampai
54 kali selama tujuh bulan lamanya. Akhirnya, mereka mau pindah. “Enggak usah digebukin,”
lanjutnya.
Kenapa proses dialog itu membutuhkan waktu sampai
tujuh bulan? “Kita
melihat-lihat angin, lah,” katanya. Pertama kali diajak dialog para pedagang barang bekas itu semuanya langsung
pasang spanduk. Pokoknya kalau dipindah, para pedagang akan berjuang sampai titik darah penghabisan, bahkan
mereka menyiapkan bambu
runcing dan mengancam
membakar balai kota. Di
Solo, ancaman bakar bukan sekedar “gertak sambal”. Sejak dibangun, kantor
Walikota Solo sudah dua kali dibakar, yakni pada tahun 1998 dan 1999. Sebenarnya
secara kultural, masyarakat Solo dikenal lembut dan santun. Namun diakui, masyarakat
Solo juga sangat mudah terbakar emosinya.
Situasi panas terjadi sejak pertemuan pertama
sampai pertemuan ke-30.
Pada pertemuan
ke 30-50
baru bisa berbicara.
Pada jamuan ke 54, di mana saat itu semua PKL yang hendak dipindahkan hadir,
Jokowi mengutarakan niatnya untuk merelokasi mereka. Mereka butuh apa, mereka ingin
apa, mereka khawatir mengenai apa, semua dibicarakan. Tidak
ada satu pedagang pun yang menolak. Dulu, mereka minta sembilan trayek angkot untuk
menuju wilayah baru. Jokowi menyediakan tiga angkutan umum. Jalannya
yang sempit, diperlebar.
Yang
sulit itu, menurut Jokowi, mereka meminta jaminan omzet di tempat yang baru
sama seperti di tempat yang lama. Jawaban Jokowi,
“Rezeki
yang atur di atas, tapi nanti selama empat bulan akan saya iklankan di televisi
lokal, koran lokal, dan pasang
spanduk di seluruh penjuru kota”.
Akhirnya, mereka mau pindah. Pada saat mereka pindah Jokowi menyiapkan 45 truk. Ia menunggui
mereka selama dua
hari. Mereka
pindah sendiri-sendiri. Pindahnya dari tempat lama ke tempat baru dikirab dengan prajurit
keraton. Ini yang enggak ada di dunia mana pun. Mereka bawa tumpeng satu per
satu sebagai simbol kemakmuran. Artinya, pindahnya senang dan
tidak terpaksa. Tempat
yang lama sekarang sudah
jadi ruang terbuka hijau kembali. Ini
langkah yang tergolong fenomenal yang pernah dilakukan Jokowi dalam hal
merelokasi pedagang barang bekas, hampir tanpa gejolak.
Mereka setuju dengan kebijakan yang diambil Jokowi
karena mereka mendapatkan tempat baru untuk berdagang. Para pedagang hanya akan
membayar biaya retribusi sebesar Rp 2.600 perhari di tempat baru yang
suasananya lebih bagus dari pada di tempat sebelumnya. Dengan retribusi sebesar
itu, modal pemerintah sebesar Rp 9,8 miliar untuk membangun lokasi baru
diperkirakan dapat kembali pada kurun 9 tahun.
Saat relokasi dilakukan, Jokowi menggelar
arak-arakan sepanjang jalan menuju Pasar Klitikan dengan iringan musik “kleningan”
khas Solo.
Setelah
eks-PKL Banjarsari pindah, Jokowi sudah tidak mengalami kesulitan lagi untuk meyakinkan yang lain. Hasilnya,
Jokowi berhasil menata ulang pasar di antaranya Pasar Klitikan Notoharjo, Pasar
Nusukan, Pasar Kembalang, Pasar Sidodadi, Pasar Gading, pusat jajanan malam
Langen Bogan, serta pasar malam Ngarsapura. Cukup tiga sampai tujuh
kali pertemuan selesai. Selama memimpin kota Solo sudah merenovasi 34 pasar dan
membangun pasar baru di tujuh lokasi. Jika dikelola dengan baik, pasar ini
mendatangkan pendapatan daerah yang besar. Dulu, ketika Jokowi masuk, pendapatan dari
pasar hanya Rp 7,8 miliar, bisa meningkat menjadi Rp 19,2 miliar. Hotel hanya Rp
10 miliar, restoran Rp 5 miliar, advertising Rp 4 miliar, parkir hanya Rp 1,8 miliar. Hasil Rp
19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Itu
bisa tercapai karena pedagangnya
banyak sekali. Ini yang harus dilihat. Menurut Jokowi, asal manajemennya bagus, tidak rugi bangun pasar.
Masyarakat pedagang
terlayani, Pemkot mendapat income
seperti itu.
Sementara
kalau mal, paling hanya bayar
IMB saja, Pemkot mau
tarik apa? Makanya, mal oleh Jokowi sengaja dibatasi. Begitu juga hypermarket, bahkan
minimarket
sudah distop
izinnya.
The Spirit of Java
Dalam membangun Kota Solo Jokowi banyak mengambil contoh
pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan
bisnisnya. Di
bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding kota Solo
dilakukan dengan menyetujui moto “Solo:
The Spirit of Java“. Langkah yang dilakukannya cukup progresif
untuk ukuran kota-kota di Jawa.
Tuan rumah konferensi dunia
Sebagai
tindak lanjut branding Jokowi mengajukan
Surakarta menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada
tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan
rumah konferensi
organisasi tersebut pada Oktober 2008. Sebelumnya tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah
Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk
dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. Tahun
berikutnya, 2008, FMD diselenggarakan di
komplek Istana Mangkunegaran. Berkat
prestasi tersebut, Jokowi terpilih menjadi salah satu “10 Tokoh 2008” oleh
Majalah Tempo.
Penghargaan World Mayor
Ketika sudah menjabat 1,5 tahun Gubernur DKI,
Jokowi menerima
kabar dirinya masuk nominasi penghargaan walikota terbaik dunia:
"World Major 2014."
Pemilihan
wali kota terbaik dunia ini digelar The City Mayors Foundation, sebuah yayasan
walikota dunia berbasis di Inggris. Yayasan internasional ini fokus
terhadap isu-isu perkotaan. Anggota yayasan ini para profesional yang bekerja
sama di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Asia, serta Afrika, untuk
mempromosikan kota-kota yang kuat dan makmur dengan dukungan pemerintahan kota
yang baik.
Jokowi terpilih sebagai walikota terbaik
ketiga sedunia dalam pemilihan World Mayor Project 2012. Situs resmi World
Mayor Project menyebut keberhasilannya mengubah Surakarta dari kota yang banyak
tindak kriminal menjadi pusat seni dan budaya. Tidak
itu saja. Jokowi juga berhasil menarik turis internasional untuk datang ke Solo.
Terkait penghargaan itu, Jokowi mengaku hal itu sebagai sesuatu yang biasa
saja. Ia mengaku tidak mengejar penghargaan. Yang menjadi prioritasnya hanyalah bekerja untuk rakyat. Ia mengaku tak pernah mikir penghargaan itu. “Saya
itu hanya bekerja karena saya memang disuruh bekerja untuk masyarakat. Diberi
ya diterima, tidak juga ga pa pa. Saya kira penilaian itu ada di
masyarakat. Tugas saya hanyalah bekerja," katanya.
Dari
sejumlah nama walikota di penjuru dunia yang masuk sepuluh besar, Jokowi masuk
di peringkat tiga, di bawah Azkuna walikota Bilbao Spanyol dan Lisa Scaffidi
walikota Perth Australia.
Bersih tanpa korupsi
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Solo Hilmi
Ahmad Sakdillah pernah mengatakan, semasa menjabat sebagai Walikota Solo Jokowi
telah berhasil mengubah Solo menjadi kota yang bersih. Dengan slogan
"Berseri Tanpa Korupsi" Jokowi mampu menciptakan sistem pemerintahan
Solo terhindar dari praktik korupsi. “Bahkan, program Jokowi dapat dinikmati
semua warga Solo sekitarnya termasuk warga NU,” katanya di Solo, Minggu 8 Juni
2014.
PAD
Solo
Selama kurun waktu 2005-2012, Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Solo terus naik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa
Tengah, pada tahun 2009 PAD Solo Rp 101 miliar. Pada tahun 2011 naik menjadi Rp
181 miliar. Oleh karena itu dalam Pilkada Walikota Solo, Jokowi mendapat suara
90 persen lebih dari rakyat Solo walau tanpa kampanye.
Walikota dua
periode
Sebetulnya Jokowi
tidak bersedia dicalonkan lagi menjadi Walikota Solo. Ia berencana mau balik ke habitatnya, tukang kayu. Tapi
malah setiap
hari datang berbondong-bondong berbagai kelompok mendorongnya
mencalonkan diri lagi menjadi Walikota Solo. Kata
Jokowi, “Mereka
mengatakan,
ini suara rakyat. Saya berpikir, ini benar ndak,
apa hanya rekayasa politik. Dua minggu saya cuti, pusing saya mikir itu. Saya
pulang, okelah saya survei saja. Saya survei pertama, dapatnya 87 persen.
Enggak percaya, saya survei lagi, dapatnya 87 persen lagi”.
Akhirnya ia berani mencalonkan diri lagi.
Perseteruan dengan Bibit Waluyo
Selama memimpin Kota Solo Jokowi sempat menghadapi tantangan cukup
berat. Ia sempat berseteru dengan atasannya sendiri, Gubernur Jawa Tengah Bibit
Waluyo, gara-gara ia dengan tegas menolak rencana pembangunan mall di
atas lahan bangunan kuno bekas pabrik es Saripetojo, Kampung Jantirejo,
padahal pihak Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo telah menyetujuinya. Alasan
Jokowi nekat menolak pembangunan mall di lokasi
tersebut karena keberadaan mall di sana dikhawatirkan akan menggerus rezeki
rakyat kecil yang sudah puluhan tahun berdagang di sekitar lokasi tersebut, dan
bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan kuno (didirikan tahun 1888) sehingga
layak dijadikan cagar budaya.
Dalam
kesehariannya, Jokowi kelihatan seperti
sosok yang lugu, murah senyum dan tawa, tetapi begitu
menghadapi persoalan serius, apalagi menyangkut kepentingan rakyat banyak
(rakyat kecil), jiwa kepimpinannya langsung muncul. Prinsipnya tak tergoyahkan
untuk tetap tidak mengizinkan pembangunan mall di lokasi tersebut, meskipun
Gubernur Bibit Waluyo sampai murka dan mengeluarkan kata-kata tidak pantas
kepada Jokowi di depan umum.
Metro TV merekam
kata-kata kasar Gubernur Bibit Waluyo pada 27 Juni 2011: “Walikota Solo itu bodoh, kebijakan Gubernur kok ditentang. Sekali lagi
saya tanya, Solo itu masuk wilayah mana? Siapa yang mau membangun?”
amuk Bibit Waluyo ketika itu.
Merespon
makian Gubernur Bibit Waluyo kepada dirinya dengan kata-kata kasar, “Walikota
Solo yang bodoh” itu, Jokowi dengan tenang mengatakan,
“Saya memang bodoh, dari dulu saya itu bodoh. Saya juga heran kenapa rakyat memilih orang bodoh jadi walikotanya
sampai dua periode”. Meskipun
kelihatan tenang, tetapi dari raut muka dan intonasi kalimat yang diucapkan
kedengarannya Jokowi tersinggung dan marah juga disebut “bodoh” di depan umum
seperti itu. Tetapi, responnya atas pernyataan kasar Gubernur Bibit Waluyo itu
sungguh telak menyerang balik Bibit Waluyo. Kata Jokowi, “Saya juga heran
kenapa rakyat memilih orang bodoh jadi walikotanya sampai dua periode”. Dan,
memang rakyat Solo ketika itu ramai-ramai mendukung Jokowi, dan marah kepada
Bibit Waluyo yang telah mengata-ngatai Jokowi seperti itu.
Ketidaksukaan
Bibit terhadap Jokowi berlanjut saat Jokowi berhasil mempopulerkan Mobil Esemka
Rajawali buatan anak-anak SMK di Solo. Bibit sebagai Gubernur Jawa Tengah bukan
memberi apresiasi, tetapi malah mencela. "Wis ora usah cari muka. Mobil
kuwi ora gampang, wis laik jalan durung, mengko yen sembarangan yen nabrak kebo
piye (Tidak usah cari muka. Mobil itu untuk bisa layak, aman
dikendarai tidak mudah. Nanti kalau nabrak kerbau gimana?)." Kira-kira
demikian, kalimat sinis yang pernah meluncur dari Bibit saat itu.
Sikap
Bibit seperti itu
mengundang amarah publik. Melalui jejaring sosial, Bibit diserang habis.
Perilaku Bibit yang dinilai banyak orang arogan dan iri hati itu tidak
mencerminkan perilaku pemimpin.
Tetapi,
dasar Bibit arogan, responsnya tetap terlihat dingin. Dalam kacamata psikologi,
arogansi Bibit itu bisa pertanda menutupi kekurangannya. Faktanya, dalam segala
hal, Bibit memang
kalah dari Jokowi. Tidak berprestasi. Orang yang agresif menutupi
ketidakmampuannya dengan sikap arogan, sebaliknya pribadi yang minder
menutupinya dengan pendiam.
Gubernur
Jateng Bibit Waluyo menyebut Walikota Solo,
Joko Widodo, sebagai pribadi yang bodoh karena melawan Gubernur dalam
pembangunan. Dampak dari pernyataan itu, warga Solo meradang dan membuat petisi
menolak Bibit Waluyo datang ke Solo.
Seperti
pernah diberitakan
Koran Tempo suplemen Jawa Tengah, Senin (27/6/2011), Bibit usai peresmian
jembatan di Magelang mengatakan Joko Widodo bodoh karena berani menentang
kebijakan Gubernur Jateng dalam rencana pembangunan mal di tanah eks bangunan
pabrik es Saripetojo di Solo. Bibit bersikeras
rencana pembangunan mal harus diteruskan.
Atas
pernyataan itu, Forum Komunitas Masyarakat Solo (FKMS) menilai Bibit arogan dan
otoriter. Pernyataan itu melukai hati masyarakat Solo yang telah memilih Jokowi sebagai walikota bahkan
dengan suara 90,8 persen pemilih Solo. Karena itulah FKMS, Senin
(27/6/2011), menyatakan mosi tidak percaya terhadap Bibit Waluyo selaku
Gubernur Jateng. Mereka menyatakan akan menolak Bibit Waluyo masuk Solo dan
menyerukan seluruh masyarakat Jateng menurunkan Bibit dari jabatannya
sebagai gubernur.
Tanggapan
keras juga muncul dari internal PDIP, partai yang dulu mencalonkan Bibit Waluyo
sebagai Gubernur Jateng. Sekretaris DPC PDIP Kota Surakarta, Teguh Prakoso,
dengan tegas menyatakan penyesalannya secara pribadi dulu telah memilih Bibit
sebagai gubernur. Ketua DPRD Kota Surakarta, YF Sukasno, juga mengatakan hal
serupa. "Orang
itu (Bibit Waluyo -red) tak tahu diri. Dulu kita-kita ini harus mengeluarkan
uang pribadi masing-masing untuk membiayai kampanyenya sebagai Calon
Gubernur.
Tapi sekarang seperti ini balasannya untuk Kota Solo," ujar Wakil Ketua
DPC PDIP Surakarta tersebut.
Bab 3
Gubernur Terbaik Tingkat Dunia
Tahun 2012 Jokowi dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) sebagai Gubernur DKI
Jakarta dan berhasil.
Kebijakannya selama menjabat Gubernur DKI Jakarta
banyak yang bersifat populis, seperti Kampung Deret, Kartu Jakarta Sehat, dan
Kartu Jakarta Pintar. Program yang didahulukan adalah bantuan sosial melalui Kartu Jakarta Sehat dan Kartu
Jakarta Pintar, dan menjalankan pembenahan saluran air di DKI Jakarta.
Kartu Jakarta
Sehat
Saat menjabat Gubernur DKI, bersama wakilnya
Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, Jokowi memberikan layanan kesehatan
gratis bagi warga Jakarta yang kurang mampu melalui program
Kartu Jakarta Sehat untuk 4,7 juta jiwa. Ini diiringi kewajiban rumah sakit
swasta untuk menambah kelas 3 perawatan sebanyak 40 %.
Kartu Jakarta
Pintar
Di bidang pendidikan,
Jokowi memberi
dana bantuan pendidikan pada 320 ribu pelajar melalui program Kartu Jakarta
Pintar. Dengan sejumlah gebrakan itu, tak mengherankan
Jokowi kembali
mendapat penghargaan sebagai
kepala
daerah terbaik tingkat dunia.
Jokowi juga melakukan penambahan armada Transjakarta dan
peremajaan bus kecil. Ia juga mengupayakan pengambilalihan pengeloaan Sumber
Daya Air melalui akuisisi perusahaan asing yang mengelolanya selama ini.
Lelang
Jabatan
Jokowi berperan
dalam mengurangi diskriminasi dan nepotisme dalam jenjang karier pegawai negeri
sipil di DKI Jakarta melalui penerapan lelang jabatan.
Di masa pemerintahannya, Jokowi sempat mengadakan beberapa event kreatif seperti Jakarta Night Festival, Pesta
Rakyat, dan Festival Keraton seDunia. Ia juga memperbaiki kebersihan lingkungan
di Jakarta, antara lain dengan melarang atraksi topeng monyet.
Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta,
popularitas Jokowi meneljit berkat rekam jejaknya yang baik dan pendekatannya
yang membumi dan pragmatis, seperti yang ditunjukkan melalui program blusukan untuk memeriksa keadaan di
lapangan secara langsung.
Waduk Pluit
Waduk Pluit dulunya dihuni 1.600 pemukim
liar sehingga menjadikan dangkal dan tak efektif membendung banjir Jakarta.
Jokowi melakukan pembenahan. Ribuan pemukim itu tidak
digusur secara paksa seperti gubernur-gubernur sebelumnya. Melainkan direlokasi
ke sejumlah rumah susun. Alhasil perpindahan itu tak menimbulkan gejolak.
Bahkan, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sempat terkejut tahu Jokowi
bisa merubah tempat yang
dulu kumuh menjadi waduk yang asri dan menjadi taman kota yang sehat bagi
anak-anak.
"Dia (Mark Rutte)
kaget
ketika saya mengatakan sudah memindahkan 1.600 kk," kata
Jokowi, di
Pluit, Jakarta usai melakukan peninjauan Waduk Pluit dengan PM Belanda
didampingi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Kamis 21 November
2013.
PKL Tanah
Abang
Pedagang kaki lima (PKL) Tanah
Abang sebelumnya banyak yang berjualan di tepi jalan sehingga
memacetkan lalu lintas di kawasan itu.
Jokowi berhasil membujuk mereka untuk pindah. Ia berhasil memindahkan
ratusan PKL tanpa kekerasan ke Blok G Pasar Tanah Abang. Di sana para PKL
diberi tempat yang layak dan uang sewa yang murah. Akibatnya jalan Tanah Abang
yang sejak beberapa gubernur sebelumnya terkenal macet oleh
PKL, berhasil dibuat lancar.
Banyak hal yang bisa diperlihatkan bagi yang mau
menyimak tentang prestasi Jokowi sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta dari mulai
bekerja hingga harus cuti karena maju sebagai calon
presiden. Yang pertama dan paling banyak bisa dilihat dalam program Penataan
Kampung, Penataan Pasar dan Pembuatan Rumah Susun.
Di
antaranya, penataan dan pengisian Rumah Susun Marunda dan Muara Baru, pembangunan 200 rumah susun di Pulo
Gebang, pembangunan Kampung Deret Tanah Tinggi, penataan kampung Cakung Barat,
pembangunan Rusunawa di Rawa Bebek, dan pembangunan 8 blok
Rumah Susun Daan Mogot.
Bab 4
Presiden Idola Rakyat
Tanggal 14
Maret 2014 Megawati menulis surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon
presiden. Lalu Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia dan siap
melaksanakan mandat.
Jokowi naik motor trail saat kunjungan kerja di Muara Gembong,
Bekasi, Jawa Barat. Ia bersama rombongan mengendarai motor
trail guna meninjau tambak udang dan lahan hutan mangrove.
|
Setelah terpilih jadi presiden RI Jokowi memiliki kelebihan yang teramat sangat dasyat dan
luar biasa. Sederet prestasi untuk negeri ini seperti tiada usai diceritakan. Di bahwa kepemimpinannya Indonesia berhasil masuk dalam 16 negara dengan ekonomi kuat. Sebelumnya apa
pernah terjadi? Kemudahan birokrasi, perhatian ke desa-desa, pembangunan
infrastruktur, pemerataan pembangunan untuk seluruh wilayah nusantara,
keberanian merobohkan perusahaan-perusahaan penghisap harta negara, ketegasan
menyingkirkan bawahan lembek kerja dan masih banyak lagi.
KTP
Bagaimana masyarakat tidak membandingkan dan
kemudian menilai Jokowi lebih baik, jika sebelumnya mengurus KTP (Kartu Tanda
Penduduk) saja harus banyak amplop dibeli, diisi uang, diserahkan ke
masing-masing meja. Kini mengurus KTP sangat mudah dan cepat, serta tanpa
amplop berisi uang. Kini di jaman Jokowi ada E-KTP seumur hidup. Sehingga tidak
akan ada lagi rumitnya memperpanjang KTP.
Kini para tikus birokrasi mulai mual-mual karena
lahan pengerukan uangnya dibabat habis oleh Jokowi bersama segenap pejabat yang
setia untuk memajukan negara. Mereka yang kerjanya di kantor hanya ongkang-ongkang saja dalam era Jokowi
mesti bekerja, bekerja dan bekerja. Instrumen pengukur kinerja dibuat demi
mengukur statistik serta grafik kinerja semua aparatur negara. Tidak akan ada
lagi pejabat keluyuran ke pusat
perbelanjaan, keluyuran dengan
pasangan tidak sahnya ke hotel-hotel melati untuk ‘berdiskusi raga’ saat jeda
bekerja. Jika membandel, maka satpol PP yang akan bekerja.
Tidak akan ada lagi para oknum pengajar yang
tugasnya hanya memberi tugas kepada siswa dengan catatan, sementara gurunya
ngopi di kantor atau malah asyik mainan HP atau malah jalan-jalan. Semua sudah
diatur ditata oleh sistem pemerintahan Jokowi. Dalam sistem seperti ini
masyarakat puas dan mendukung gerakan pemerintah.
Lihat pemerataan pembangunan yang dikerjakan
Jokowi beserta perangkat pemerintahannya. Tanyakan kepada masyarakat Papua,
apakah ada beda sikap pemerintahan Jokowi dengan pemerintah sebelumnya? Berapa
kali presiden-presiden sebelumnya mengunjungi Papua? Tanyakan apakah ada
presiden-presiden terdahulu yang membangun jalan lintas seperti yang dilakukan
Jokowi beserta jajaran pemerintahannya? Ini semua adalah prestasi Jokowi.
Tanyakan kepada warga Papua, sebelum jaman Jokowi,
berapa harga bahan bakar gas di sana? Bukankah harga bahan bakar di Papua ini
yang dijadikan lahan mengeruk uang para bajingan
Petral? Tidak ada satu pun presiden RI sebelumnya yang punya keberanian untuk menyikat
Petral, bukankah hanya Jokowi yang berani? Tanyakan warga Papua, berapa jumlah
ruas jalan dibangun selama puluhan tahun mereka bergabung dengan NKRI? Kemudian
tanyakan apa yang sudah dikerjakan Jokowi? Pasti mereka akan tersenyum polos
dan mengangkat dua jari tangan untuk Jokowi.
Tanjung Priok
Kondisi
pelabuhan Tanjung Priok sebelum Jokowi tidak ada birokrasi yang jelas. Tanjung Priok penuh dengan preman yang menjadikan pekerjaan preman
sebagai mata pencaharian. Keberadaan preman itu sangat meresahkan masyarakat. Di balik para
preman di Priok dan di seluruh wilayah Indonesia kebanyakan ada oknum-oknum
aparatur negara yang menjadi bekingnya.
Di
jaman Jokowi semua diubah. Pelabuhan Tanjung Priok dirias dan ditata sedemikian
rupa. Proses bongkar muat ditata. Sehingga lebih cepat dari sebelumnya. Biaya
bongkar muat semakin sedikit. Itu menjadi kabar berita untuk para pengusaha,
para sopir dan jasa angkutan. Jasa preman sudah mulai sirna. Di jaman Jokowi
kapal-kapal ukuran besar bisa masuk dan ini menjadikan efisiennya biaya
operasional.
Pembangunan
jalan
Pembangunan
jalan sebagai faktor penting pendukung gerakan ekonomi, sangat gencar dilakukan
Jokowi. Ribuan
kilometer akses jalan tol dibangun dan diselesaikan. Pembangunan
tidak hanya ada di Jawa, namun di seluruh Indonesia karena bagi Jokowi yang
orang Jawa, Indonesia bukan hanya Jawa. Bagi Jokowi, Indonesia adalah seluruh
kepulauan nusantara. Semua itu masuk dalam pelukan pembangunan Jokowi.
Pembangunan
waduk
Carilah
informasi di google,
berapa jumlah waduk yang dibangun di jaman Jokowi. Ia sadar,
bahwa pangan menjadi kunci kemakmuran dan tidak akan ada kemakmuran jika tidak
ada kecukupan pangan. Maka demi mendukung kemajuan pertanian, dibangunlah
waduk-waduk demi pengaturan pengairan. Itupun juga menjadi fokus Jokowi.
Jurus
gebug tendang
Bisa
dibayangkan bagaimana lawan-lawan politik Jokowi. Lawan-lawan
yang sejak Pilpres 2014 sudah mulai menyerang
secara brutal dan membabi buta. Jokowi diam saja seolah tidak punya keberanian.
Namun ternyata “jurus gebug tendang” itu benar-benar dimiliki Jokowi. Ia menggunakan
jurus gebug tendang tidak
sembarangan. Namun dengan perhitungan yang matang dan bekal
ajian kesabaran yang luar biasa. Ia menggunakannya pada
saat yang tepat. Kini semua itu dirasakan tepat
dengan mulai mencuatnya hasil-hasil pembangunan.
Kini
para lawan politik Jokowi malah sibuk menangkis serangan Jokowi. Mereka sibuk
membuat berita hoax dengan berbagai
tentara konyol dan kacangan bernama cyber army untuk menyerang Jokowi. Namun semuanya mental.
Sebenarnya, fenomena hoax, serangan
fitnah dan yang lain itu adalah wujud lain kegalauan dan kebaperan para lawan
politik Jokowi melihat prestasi Jokowi yang bekerja dengan cinta untuk
Indonesia.
Belum
lagi ketika perangkat pemerintahan Jokowi juga semakin merapatkan barisan,
khususnya Polri dan KPK. Polri bekerja trengginas, tidak peduli itu pejabat,
anak pejabat, imam kecil, imam besar dan imam sangat besar sekali, jika melawan
sistem pemerintahan, maka akan digebug
dan ditendang. KPK juga begitu, tidak peduli apa dan
siapa, asalkan melanggar, pasti sikat.
Tidak peduli dia pejabat, ketua partai, korupsi besar atau kecil, di jaman Jokowi semua yang korupsi disikat.
Pemilu
2019
Menghadapi
Pilpres 2019, lawan-lawan politik Jokowi semakin
minder dan menggigil melihat setumpuk prestasi Jokowi. Ranah agama yang
beberapa waktu lalu efektif menyerang Jokowi dan aparatur negara bersih sudah
mulai ompong karena taringnya satu persatu dicopoti Jokowi. HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dibubarkan dan disertai ancaman, bahwa
ormas sejenis yang menentang Pancasila, siap-siap disikat, digebug dan
ditendang. FPI (Front Pembela Islam) juga sudah
kebingungan karena “imam sangat besar sekali” mereka, Rizieq Shihab kini galau menghadapi
sistem aparatur negara yang dipimpin Jokowi.
Akhirnya,
ketulusan, kejujuran dan kebenaranlah yang akan kuat bertahan. Jokowi tetap
teguh dan setia meniti jalur tulus, jujur dan benar. Ia dijaga
kekuatan semesta yang tidak pernah mampu ditaklukkan oleh kekuatan apapun dan
manapun. Ke depan, Indonesia akan semakin kokoh berdiri megah di antara
bangsa-bangsa. Masyarakatnya semakin bangga menyebut dirinya orang Indonesia. Ingat,
di balik semua itu ada sosok polos bernama Jokowi atau Joko
Widodo. (an).
BIODATA
Nama lengkap | : | Joko Widodo. | ||||||||||
Nama panggilan | : | Jokowi. | ||||||||||
Nama kecil | : | Mulyono. | ||||||||||
Agama | : | Islam. | ||||||||||
Tempat lahir | : | Surakarta, Jawa Tengah. | ||||||||||
Tanggal lahir | : | Rabu, 21 Juni 1961. | ||||||||||
Zodiac | : | Gemini. | ||||||||||
Hobi | : | Membaca, traveling, dan penikmat musik rock. | ||||||||||
Partai politik | : | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. | ||||||||||
Ayah | : | Noto Mihardjo. | ||||||||||
Ibu | : | Sujiatmi Notomiharjo. | ||||||||||
Istri | : | Ny. Hj. Iriana Joko Widodo. | ||||||||||
Anak | : | 1 | Gibran Rakabuming Raka. | |||||||||
2 | Kahiyang Ayu. | |||||||||||
3 | Kaesang Pangarep. | |||||||||||
Almamater | : | Universitas Gadjah Mada. | ||||||||||
Akun facebook | : | jokowi | ||||||||||
Akun twitter | : | @jokowi_do2 | ||||||||||
: | jokowi@indo.net.id | |||||||||||
Pendidikan : | ||||||||||||
◦ | SD Negeri 111 Tirtoyoso, Solo. | |||||||||||
◦ | SMP Negeri 1 Solo. | |||||||||||
◦ | SMA Negeri 6 Solo. | |||||||||||
◦ | Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Kehutanan, lulus tahun 1985. | |||||||||||
Karir : | ||||||||||||
◦ | Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990). | |||||||||||
◦ | Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta (1992-1996). | |||||||||||
◦ | Ketua Asosiasi Permebelan danIndustri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007). | |||||||||||
◦ | Walikota Surakarta (2005 - 2012). | |||||||||||
◦ | Gubernur Jakarta (2012 - 2014). | |||||||||||
◦ | Presiden Indonesia (2014 - 2019). | |||||||||||
Penghargaan : | ||||||||||||
◦ | Bintang Jasa Utama - Presiden Republik Indonesia. | |||||||||||
◦ | Piala Citra Bhakti Abdi Negara (2008-2009-2010) – Presiden Rapublik Indonesia. | |||||||||||
◦ | Agent of Change Kemandirian – Dompet Dhuafa. | |||||||||||
◦ | Democracy Award : Manusia Bintang – RMOL. | |||||||||||
◦ | Decade Award : Rising Leader – Men’s Obsession. | |||||||||||
◦ | E-government – Kemkominfo. | |||||||||||
◦ | Adiupaya Puritama – Kemenpera. | |||||||||||
◦ | Best City Award – Delgosea. | |||||||||||
◦ | Pengendali Inflasi – Bank Indonesia. | |||||||||||
◦ | Tata Ruang Kedua Terbaik se Indonesia – Kementrian PU. | |||||||||||
◦ | Top 50 Leaders dari Fortune. | |||||||||||
◦ | Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan – Kemennaker. | |||||||||||
◦ | Bung Hatta Anti Corruption Award – Meutia Hatta. | |||||||||||
◦ | Anti Gratifikasi – KPK. | |||||||||||
◦ | Program Perlindungan Anak – UNICEF Tahun 2006. | |||||||||||
◦ | Walikota No. 3 Terbaik Dunia – The City Mayors Foundation. | |||||||||||
◦ | Social Media Award – Majalah Marketing & Frontier Consulting Group. | |||||||||||
◦ | 10 Tokoh Pilihan Tahun 2008 – Tempo. | |||||||||||
◦ | Tokoh Pluralis Tahun 2013 – Lembaga Pemilih Indonesia. | |||||||||||
◦ | Tokoh Seputar Indonesia Tahun 2013 – Anugerah Seputar Indonesia. | |||||||||||
◦ | Good Governance Award (20 September 2012) – Seogeng Soerjadi. | |||||||||||
◦ | Pencapaian target MDGs untuk Program KJP dan KJS – Bappenas. | |||||||||||
◦ | Pangripta Nusantara Utama – Bappenas. | |||||||||||
◦ | Nominasi World Mayor Tahun 2012. | |||||||||||
Sumber naskah : | ||||||||||||
◦ | https://seword.com/politik/prestasi-jokowi-dan-galaunya-lawan-lawan-politiknya/ | |||||||||||
◦ | https://www.merdeka.com/politik/ini-prestasi-jokowi-di-jakarta.html | |||||||||||
◦ | https://www.kompasiana.com/danielht/bibit-waluyo-yang-tinggi-hati-dan-tidak-tahu-sopan-santun_55188f6f81331126699de750 | |||||||||||
◦ | https://www.kompasiana.com/suli15/jokowi-vs-bibit-waluyo_5518a1e8a333118407b66510 | |||||||||||
◦ | https://news.detik.com/berita/1669850/sebut-walikota-solo-bodoh-gubernur-jateng-akan-ditolak-masuk-solo | |||||||||||
◦ | http://solo.tribunnews.com/2016/05/18/wow-jokowi-dapat-nilai-9-untuk-matematika-dan-ipa-jokowi-saat-lulus-sd | |||||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar