Kamis, 22 Maret 2018

Kisah Inspiratif Agus Sururi


Agus Sururi

Agus Sururi, S.Pd, M.MPar
Area Director of HR - InterContinental Hotels Group Indonesia (2016-sekarang)/ Director of HR Crowne Plaza Semarang  (2012- sekarang)

HRD itu menarik dan menyenangkan

Agus Sururi lahir di desa Kalijeruk, Kec. Kawunganten, Cilacap dari keluarga petani yang sederhana. Semangatnya yang menyala-nyala yang membuatnya bisa merubah hidup menjadi seperti sekarang. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, ia berjuang untuk bisa menyelesaikan kuliahnya. Akhirnya ia bisa lulus, meraih gelar sarjana, dan meraih cita-citanya. Agus menjadi sosok yang kuat menghadapi kerasnya kehidupan di kota besar. Ia berharap buku ini bisa memotivasi adik-adiknya dan masyarakat luas. “Kami dari desa pun bisa berkarir dan menjadi seseorang yang bermanfaat buat masyarakat luas, maka yang dari daerah yang lebih maju mestinya lebih sukses lagi” kata Agus Sururi.

Sejak tahun 2012 hingga sekarang, Agus Sururi menjabat sebagai Director Human of Resources hotel Crowne Plaza, hotel berbintang lima yang dikelola jaringan grup hotel internasional yaitu InterContinental Hotels Group. Hotel bintang lima tempat ia berkantor itu berada di Jl. Pemuda no. 118 Semarang, berada di area Mall Paragon. Sekarang ia juga memperoleh promosi dengan menjabat sebagai Area Director of Human Resources di InterContinental Hotels Group di Indonesia. Tidak itu saja, ia sekaligus menjabat Ketua Asosiasi Manajer HRD Hotel Jawa Tengah (Hotel Human Resources Managers Association, disingkat HHRMA Jateng).

Sebenarnya Agus menjabat Manajer HRD sejak 2003 tapi di perusahaan lain. Antara lain pernah bekerja di hotel yang ada di Surabaya dan Jakarta. Mulai 1 Maret 2012 pindah ke Crowne Plaza Hotel langsung menjabat Director of Human Resources. Dari satu hotel ke hotel lain tentu ada perbedaan kultur. Tapi ia selalu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat bekerja yang baru. Ia senantiasa berusaha untuk bisa menjadi leader (pemimpin) yang bijak, dan leader yang efektif menghadapi berbagai situasi.

Target
Sebagai manajer di sebuah hotel berbintang lima, Agus berjuang keras untuk bisa mencapai target perusahaan dari sisi pengelolaan SDM. Target perusahaan itu banyak sekali di antaranya adalah target financial, kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, dan kontribusi atau support terhadap masyarakat.

Agus Sururi
Guna pencapaian target itu disamping usaha dan kerja keras, ia terus belajar antara lain dengan mengikuti pengembangan diri dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu di samping sudah menjabat sebagai Ketua HHRMA Jawa Tengah, ia juga bergabung di beberapa organisasi profesi pengelolaan SDM lainnya di Jawa Tengah, salah satunya di Paguyuban HRD Jawa Tengah (PHRD Jateng). Paguyuban ini anggotanya adalah para manajer HRD, praktisi HRD, dan konsultan SDM di berbagai perusahaan di Jawa Tengah.

Buat HHRMA Jateng, Agus punya target harus bisa menjadi organisasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di lingkungan Industri perhotelan atau Pariwisata di Jawa Tengah. Semua anggota HHRMA bisa bersinergi menjadi praktisi HRD yang bermanfaat dan efektif untuk mengelola SDM di masing-masing perusahaan. Sehingga akan menjadi organisasi yang bermartabat, memiliki manfaat, dikenal dan dicintai masyarakat industri perhotelan dan masyarakat luas. “Itu yang ingin kami capai. Memang tidak mudah. Tapi dengan semangat kebersamaan kami yakin itu akan bisa menjadi sebuah kenyataan,” tekadnya.

Ia menjabat Ketua HHRMA Jawa Tengah sejak September 2016. Organisasi ini hampir sama dengan Paguyuban HRD. Bedanya, kalau Paguyuban HRD Jawa Tengah anggotanya umum dan heterogen dari beragam Industri , sedangkan HHRMA homogen khusus dari  dunia Industri hotel Jawa Tengah.

“Para HRD yang tergabung dalam HHRMA Jawa Tengah terus belajar dan bersatu meningkatkan kapasitas dan kontribusi terhadap SDM di hotel supaya pelangganya merasa puas. Sehingga akhirnya provinsi Jawa Tengah ini pariwisatanya bisa maju dan masyarakatnya semakin  sejahtera. “Maka menjadi Ketua HHRMA Jawa Tengah buat saya adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat Jawa Tengah, sama seperti di Paguyuban HRD Jawa Tengah”. HHRMA sifatnya nirlaba yang fungsi utamanya adalah bagaimana kami dapat saling belajar, saling memberikan kontribusi kepada masyarakat luas di bidang manajemen SDM Perhotelan,” tuturnya.

Sudah banyak kegiatan yang dilakukan HHRMA Jawa Tengah antara lain mengadakan seminar mengenai manajer HRD yang efektif, seminar hubungan industrial dan personal branding, workshop, bakti sosial kepada masyarakat yang tidak mampu khususnya kepada panti asuhan dan kegiatan memberi informasi lowongan kerja di hotel-hotel Jawa Tengah secara rutin kepada masyarakat luas yang  sedang mencari kerja. Informasi ini disebarkan via jaringan komunikasi media sosial.

Selain itu masih ada kegiatan lain yang sudah dan akan di jalankan semacam Hotel skills competitions, sertifikasi kompetensi, HRD Award, dan Porseni antar hotel di Jawa Tengah, dll. Tujuannya untuk mendorong  para Manajer HRD Hotel di Jawa Tengah menambah kapasitas dan kualitasnya, sehingga betul-betul memiliki daya dan kapasitas untuk memberikan kontribusi yang positif kepada pencapaian target bisnis di masing-masing perusahaan yang pada akhirnya memberikan efek positif kepada peningkatan ekonomi di Jawa Tengah. Kesejahteraan masyarakat  di Jawa Tengah akan ikut terangkat dengan majunya sektor pariwisata dan perhotelan di propinsi ini. Inilah esensi  tugas atau tujuan didirikannya  HHRMA di Jawa Tengah.

Gambar : Agus atas nama Management Crowne Plaza Semarang, menerima Piagam Penghargaan sebagai hotel dengan fasilitas dan Pelayanan terbaik bagi Crowne Plaza Semarang tahun 2017




Tahun 2013 Agus mulai aktif di Paguyuban HRD Jawa Tengah hingga sekarang. Ia duduk di bidang Hubungan Antar Lembaga atau humas. Para pengurus Paguyuban punya tugas dan tanggung jawab sendiri di masing-masing perusahaannya. Maka siapa yang memiliki waktu lebih dan siap tentunya yang bisa menggunakan waktunya itu untuk memajukan organisasi. Paguyuban ini sifatnya nirlaba. Tujuannya untuk kemaslahatan bagi masyarakat pekerja dan masyarakat industri di Jawa Tengah.

Pelatihan
Menurut Agus, anggota Paguyuban HRD Jawa Tengah sudah cukup banyak. Sudah banyak pula kegiatan yang dilakukan dalam mendorong kemajuan pengelolaan SDM di Jawa Tengah antara lain melalui pelatihan. Penyelenggaraan pelatihan bekerjasama dengan BBPLK (Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja) Semarang. Selain itu mengadakan kegiatan sertifikasi HRD bekerja sama dengan LSP MSDM dan membantu program pemagangan pelajar di Jawa Tengah bekerja sama dengan industri.

HHRMA dan Paguyuban HRD sering mengadakan kegiatan pelatihan. Kegiatan ini sangat bermanfaat buat para manajer, supervisor maupun staf hotel. Sebab bisa meningkatkan kualitas mereka. Selain itu mereka kalau kumpul bisa sharing (berbagi) sehingga bisa mendapatkan solusi dan wawasan terhadap masalah yang mereka hadapi.

“Jadi HHRMA maupun Paguyuban HRD Jateng sangat mendukung kemajuan perusahaan. Perusahaan ingin maju, majukan dulu SDM-nya. Maka perusahaan akan ikut maju. Sebab perusahaan bisa maju, tumbuh dan berkembang karena manusia-manusianya, SDM-nya. SDM maju dimulai dari manajernya maju. Faktor mesin, uang, market itu penting tapi itu semua tidak akan menjadi sebuah kenyataan ketika SDM-nya tidak maju,” kata anak sulung dari delapan bersaudara ini.

Enaknya kerja di HRD
Terlepas masalah gaji, menurut Agus, minimal ada empat hal yang membuat  bekerja di HRD itu jadi menarik dan menyenangkan.

Pertama, ia selalu bertemu dengan banyak orang yang berbeda.

Kedua, selalu mendapat ilmu baru, karena sering menginterview orang yang pendidikannya semakin hari semakin tinggi. Apalagi alumni universitas semakin hari semakin canggih, makin berilmu. Sehingga ia merasa dituntut untuk selalu rutin mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena dipaksa oleh situasi di lapangan.

Ketiga, HRD selalu dibutuhkan karyawan untuk mengadu, tempat untuk menggambarkan mengenai performance  ataupun aspirasi karir di masa mendatang. Itu semua akan melalui HRD. Sehingga orang bisa bercerita ingin menjadi apa ke depannya itu masuknya ke HRD. HRD bisa memberi advise (saran) kepada karyawan agar bisa membina karir  untuk masa depannya. Di situ perlu disiapkan kompetensi yang perlu dilatihkan dari sekarang. Sehingga nanti dapat tercapai cita-citanya di masa mendatang.

Keempat, orang HRD kawannya banyak, karena bisa masuk dan mengontrol ke semua bagian. Menjadi HRD tidak terpaku hanya administrasi tapi juga dapat menjadi konselor, adviser, dan trainer. Itulah nikmatnya menjadi HRD. Mungkin menjadi HRD tidak ada masa pensiunnya. Karena ilmu, ketrampilan dan pengalamannya sebagai manajer HRD akan bermanfaat buat masyarakat hingga kapanpun. Ilmunya bisa dimanfaatkan masyarakat luas dalam hal pengelolaan SDM dan pembinaan skills.

Itulah empat hal yang membuat Agus Sururi kerasan dan senang bekerja di HRD.

Tantangan
Adapun tantangan yang sering dihadapi HRD minimal ada tiga.
Pertama, HRD dihadapkan pada situasi di mana perubahan begitu cepat dan permintaan tidak bisa ditunda. Ini adalah era Disrupsi. Contoh perubahan regulasi pemerintahan yang terkait pengelolaan SDM. Maka HRD harus menyesuaikan diri. Ketika regulasi berubah otomatis HRD harus melakukan kajian-kajian analisis mengenai bisnis, aspek legal atau hukum, dan aspek hubungan karyawan dengan manajemen. Perubahan-perubahan itu harus diikuti. Padahal tidak setiap orang bisa mudah mengikuti perubahan. Tapi HRD harus mampu membuat karyawan bisa mengukuti perubahan.

Kedua, kesulitan mancari talent, mencari beberapa tenaga kerja yang khusus atau pun bahkan mungkin yang tidak khusus, ternyata tidak mudah. Calon pekerja jumlahnya banyak namun yang sesuai kebutuhan perusahaan hanya sedikit. Tapi HRD harus mampu mendapatkan yang sesuai kebutuhan perusahaan.

Ketiga, pengupahan yang semakin hari semakin naik. Itu juga tantangan yang tidak mudah. Terutama di saat industri mengalami tekanan-tekanan karena pasar yang semakin kompetitif, kemudian pertumbuhan ekonomi yang tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.

Untuk mengatasi berbagai tantangan itu HRD harus kreatif, selalu belajar, berkolaborasi, membangun jaringan, bersikap positif di dalam menghadapi apapun yang ada, pantang menyerah namun tetap komunikatif dan positive thinking.

Gambar : Agus memimpin tim HHRMA Jawa Tengah, menyampaikan bantuan bagi anak-anak panti asuhan di Demak tahun 2017.





















Resep
Bagi Anda yang ingin berkarir di HRD, Agus Sururi tidak keberatan membagikan tips-tips atau resep ilmunya.

Pertama, orang yang ingin terjun di dunia HRD harus memiliki attitude pemikiran terbuka (open mind), tulus menerima masukan dari luar dengan ikhlas supaya bisa mendapatkan ilmu. Kalau hanya mengandalkan intelektual belum cukup di HRD. Intelektualitas memang penting tetapi mental yang tidak mudah menyerah dan communication skills yang efektif itu sangat dibutuhkan. “Maka kalau ingin sukses di bidang manajemen SDM, para mahasiswa yang mengambil jurusan manajemen SDM saya sarankan dari sekarang harus membuka diri. Kata kauncinya harus mau belajar banyak hal. Supaya nanti ke depannya dapat melakukan banyak hal,” katanya.

Kedua, harus memiliki daya tahan terhadap stress dan pengaruh luar yang tidak semuanya positif.

Ketiga, tekun belajar harus menjadi sebuah kebiasaan seorang manajer HRD di bidang hukum, pelatihan, manajemen SDM, bisnis, umum dan bidang apa saja. Dari belajar itu harus membuat suatu benang merah antar ilmu itu. Sehingga pada saatnya bekerja di HRD ilmu itu akan bisa membantunya. HRD banyak terkait dengan hukum, permasalahan pekerja, ekonomi, bisnis, permasalahan masyarakat sekitar, perizinan, struktur upah, budaya dan lain-lain. Itu semua tidak dipelajari di kampus. Tapi kalau bisa open mind dan terus belajar dari manapun sumbernya maka itu akan menjadi skill (ketrampilan), tidak akan rugi kalau kita memilikinya. Itulah tiga hal yang disarankan Agus buat para mahasiswa yang mengambil S1 dan S2 bidang manajemen SDM.

Sebetulnya dunia SDM itu sangat terbuka buat jurusan apapun. Karena bekerja di HRD itu tidak cukup hanya dengan satu keilmuan. Harus multi disipliner, multi skills, multitasking (tugas ganda). Itulah sebabnya Agus rajin mengikuti berbagai macam pelatihan yang tidak ada puas-puasnya. Ia masih ikut pelatihan sana sini. Bahkan ia tidak segan-segan keluar biaya pribadi untuk belajar. Itulah salah satu caranya untuk mengikuti perkembangan terbaru dunia pengelolaan SDM.

Curhat
Ketika karyawan punya masalah, maka harus segera mendapatkan solusinya. Kalau tidak, akan mengganggu konsentrasinya bekerja. Terus kalau karyawan mau curhat atau mengadu seharusnya ke mana ? Ke Serikat Pekerja (SP) atau HRD. Menurut Agus Sururi, terserah karyawan nyamannya ke mana. Sebagai HRD Agus siap melayani keluhan karyawan. Misalnya karyawan mengeluh bertahun-tahun bekerja kok tidak pernah dipromosikan.

“Kalau orang kok lama tidak dipromosikan harus ditanyakan dulu promosi itu untuk jabatan apa. Lalu dia itu bisa apa dan sudah pernah diajukan belum. Kalau belum, apakah sudah pernah ikut pelatihan dan memiliki kompetensi set yang dibutuhkan jabatan promosi tersebut ? Maka harus berkonsultasi dulu dengan manajernya, kalau si karyawan itu siap untuk mengikuti pelatihan, siap untuk memiliki kompetensi maka pada saat mengikuti seleksi menjadi supervisor maupun manajer dia bisa masuk pertimbangan daftar promosi. Tapi kalau dia tidak pernah bergerak ya tidak bisa,” katanya.

Karyawan juga bisa menyampaikan keluhan maupun keinginannya ke Serikat Pekerja atau perwakilan karyawan. Tapi kalau menyangkut karir maupun upah, mungkin SP punya keterbatasan di dalam memahami perspektif karyawan. Sedangkan HRD lebih menguasai. Bisa jadi orang kurang dalam hal upah. Kurang itu sangat relative, sangat tergantung pada pengelolaannya. Barangkali yang harus dikelola adalah mengenai manajemen pengelolaan. Orang kan punya belanja tiap bulan, dikelola dengan baik supaya antara income dan spending sebanding. Syukur income-nya bisa lebih tinggi dibanding spending (pengeluaran) nya sehingga masih bisa menabung. Istilahnya jangan besar pasak daripada tiang. Masalah pengelolaan cash ini HRD bisa bantu. Kalau mengenai karir apalagi, HRD ahlinya. (an).

 



Gambar di atas adalah beberapa penghargaan sebagai praktisi HR di antaranya penghargaan dari Paguyuban HRD Jawa Tengah, penghargaan sebagai One of the Top Five Finalist for The HR Hotelier 2016 for ASEAN dan penghargaan dari InterContinental Hotels Group sebagai "Area HR Leader of the Year 2018" di Vientiane, Laos.


Bersama keluarga. Dari kiri ke kanan : Nabiila Amany Sururi (anak pertama), Hanun Athaya Sururi (anak ketiga/ bungsu), Ns Yunani, M.Kep, SP.MB, (istri), Zahra Aulia Sururi (anak kedua).






















































































Biodata




























Nama lengkap
: Agus Sururi, S.Pd, MM.Par.







Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 17 Agustus 1972.







Agama

: Islam.









Pendidikan
: S1 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Semarang.









S2 Magister Manajemen Pariwisata  (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata –STIEPARI Semarang).
Pelatihan

: Beragam topik manajemen SDM dan management perhotelan di dalam dan luar negeri.
Jabatan

: Area Director of  HR InterContinental Hotels Group -Indonesia.






Director of HR Crowne Plaza Semarang.









Ketua HHRMA (Hotel Human Resources Managers Association) Jawa Tengah.





Pengurus PHRD (Paguyuban HRD) Jawa Tengah.




Kantor

: Hotel Crowne Plaza Semarang, Jl. Pemuda No. 118 Semarang.



Rumah

: Bukit Cemara Residence, Tembalang, Semarang.




Istri

: Ns Yunani, M.Kep, SP.MB. Beliau seorang dosen Keperawatan di Stikes Karya Husada Semarang.
Anak

: 1 Nabiila Amany Sururi (Kelas 3 SMP Islam Hidayatullah Semarang).






2 Zahra Aulia Sururi (Kelas 1 SMP Islam Hidayatullah Semarang).







3 Hanun Athaya Sururi (Kelas 1 SD Islam Hidayatullah Semarang).



Hobi

: Berolah raga dan membaca buku.






Lain-lain

: Alumni pertukaran pemuda dan mahasiswa antar negara (AIREP Indonesia-Australia 1995, SSEAYP –




The Ship for South East Asian Youth Program-ASEAN-Jepang 1997, 






Youth Power – Pemuda Palang Merah & Bulan Sabit Merah sedunia di Swedia, 1999);




IARMI-Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa DP Kom 902 Unnes.



Erick Thohir

  Menteri BUMN (2019-2024)   Dari Media, Olah Raga sampai Sarinah Ditulis Muhammad Anwari SN. Saat ini Erick Thohir masih menjabat Menteri B...