Area
Director of HR - InterContinental Hotels Group Indonesia / Director of HR InterContinental
Bali.
HRD itu menarik dan
menyenangkan
Agus Sururi lahir di Desa
Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, dari keluarga petani yang sederhana.
Semangatnya yang menyala-nyala membuatnya bisa merubah hidup menjadi seperti
sekarang. Meski masa mudanya hidup dalam kesederhanaan, ia berhasil menyelesaikan
kuliahnya dan meraih gelar sarjana. Sekarang ia berhasil pula meraih
cita-citanya. Agus menjadi sosok yang kuat dalam menghadapi kerasnya kehidupan
di kota besar. Ia berharap buku ini bisa memotivasi adik-adiknya dan masyarakat
luas. “Kami dari desa bisa berkarir dan menjadi orang yang bermanfaat buat
masyarakat luas, maka yang dari daerah yang lebih maju mestinya lebih sukses
lagi,” kata Agus Sururi.
Sebelumnya
Agus Sururi pernah menjabat Director Human of Resources hotel Crowne Plaza Semarang yang dikelola jaringan grup hotel
internasional yaitu InterContinental Hotels Group. Sekarang selain menjabat Area
Director of Human Resources di InterContinental Hotels Group di Indonesia juga
menjabat Director of HR InterContinental Bali.
Sebenarnya
Agus menjabat Manajer HRD sejak 2003 tapi di perusahaan lain. Antara lain
pernah bekerja di hotel yang ada di Surabaya dan Jakarta. Mulai 1 Maret 2012
pindah ke Crowne Plaza Hotel langsung menjabat Director of Human Resources. Sekarang
Director of HR InterContinental Bali. Dari satu hotel ke hotel lain tentu ada
perbedaan kultur. Tapi ia selalu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan
tempat bekerja yang baru. Ia senantiasa berusaha untuk bisa menjadi leader (pemimpin) yang bijak, dan leader yang efektif menghadapi berbagai
situasi.
Target
Waktu
menjabat di hotel Crowne Plaza Semarang Agus pernah berkata, bahwa sebagai
manajer di sebuah hotel berbintang lima, ia selalu berjuang keras untuk bisa
mencapai target perusahaan dari sisi pengelolaan SDM. Target perusahaan itu
banyak sekali di antaranya adalah target financial, kepuasan pelanggan,
kepuasan karyawan, dan kontribusi atau support
terhadap masyarakat.
Guna
pencapaian target itu di samping usaha dan kerja keras, Agus terus belajar
antara lain dengan mengikuti pengembangan diri dalam pengelolaan sumber daya
manusia (SDM). Oleh karena itu (waktu di Semarang) di samping sudah menjabat
sebagai Ketua HHRMA Jawa Tengah, ia juga bergabung di beberapa organisasi
profesi pengelolaan SDM lainnya di Jawa Tengah, salah satunya di Paguyuban HRD
Jawa Tengah (PHRD Jateng). Paguyuban ini anggotanya adalah para manajer HRD,
praktisi HRD, dan konsultan SDM di berbagai perusahaan di Jawa Tengah.
Buat HHRMA (Hotel Human Resources Managers Association) Jateng, Agus punya target harus bisa menjadi organisasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di lingkungan industri perhotelan atau Pariwisata di Jawa Tengah. Semua anggota HHRMA bisa bersinergi menjadi praktisi HRD yang bermanfaat dan efektif untuk mengelola SDM di masing-masing perusahaan. Sehingga akan menjadi organisasi yang bermartabat, memiliki manfaat, dikenal dan dicintai masyarakat industri perhotelan dan masyarakat luas. “Itu yang telah kami capai. Memang tidak mudah. Tapi dengan semangat kebersamaan akhirnya bisa menjadi sebuah kenyataan,” katanya.
Buat HHRMA (Hotel Human Resources Managers Association) Jateng, Agus punya target harus bisa menjadi organisasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di lingkungan industri perhotelan atau Pariwisata di Jawa Tengah. Semua anggota HHRMA bisa bersinergi menjadi praktisi HRD yang bermanfaat dan efektif untuk mengelola SDM di masing-masing perusahaan. Sehingga akan menjadi organisasi yang bermartabat, memiliki manfaat, dikenal dan dicintai masyarakat industri perhotelan dan masyarakat luas. “Itu yang telah kami capai. Memang tidak mudah. Tapi dengan semangat kebersamaan akhirnya bisa menjadi sebuah kenyataan,” katanya.
Ia
menjabat Ketua HHRMA Jawa Tengah sejak September 2016. Jabatan itu sekarang
harus dilepas karena sudah ditugaskan di Bali. HHRMA Jateng hampir sama dengan
Paguyuban HRD. Bedanya, kalau Paguyuban HRD Jawa Tengah anggotanya umum dan heterogen
dari beragam Industri, sedangkan HHRMA homogen khusus dari dunia Industri hotel
Jawa Tengah.
“Para
HRD yang tergabung dalam HHRMA Jawa Tengah terus belajar dan bersatu
meningkatkan kapasitas dan kontribusi terhadap SDM di hotel supaya pelangganya
merasa puas. Sehingga akhirnya provinsi Jawa Tengah ini pariwisatanya bisa maju
dan masyarakatnya semakin sejahtera.
“Maka menjadi Ketua HHRMA Jawa Tengah (waktu itu) buat saya adalah bentuk
pengabdian kepada masyarakat Jawa Tengah, sama seperti di Paguyuban HRD Jawa
Tengah”. HHRMA sifatnya nirlaba yang fungsi utamanya adalah bagaimana kami
dapat saling belajar, saling memberikan kontribusi kepada masyarakat luas di
bidang manajemen SDM Perhotelan,” tuturnya.
Sudah
banyak kegiatan yang dilakukan HHRMA Jawa Tengah antara lain mengadakan seminar
mengenai manajer HRD yang efektif, seminar hubungan industrial dan personal
branding, workshop, bakti sosial
kepada masyarakat yang tidak mampu khususnya kepada panti asuhan dan kegiatan
memberi informasi lowongan kerja di hotel-hotel Jawa Tengah secara rutin kepada
masyarakat luas yang sedang mencari
kerja. Informasi ini disebarkan via jaringan komunikasi media sosial.
Selain
itu masih ada kegiatan lain semacam Hotel skills
competitions, sertifikasi kompetensi, HRD Award, dan Porseni antar hotel di
Jawa Tengah, dll. Tujuannya mendorong
para Manajer HRD Hotel di Jawa Tengah untuk menambah kapasitas dan
kualitasnya. Sehingga betul-betul memiliki daya dan kapasitas untuk memberikan
kontribusi yang positif kepada pencapaian target bisnis di masing-masing
perusahaan. Dengan demikian diharapkan memberi efek positif kepada peningkatan
ekonomi di Jawa Tengah. Kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah akan ikut terangkat dengan majunya
sektor pariwisata dan perhotelan di provinsi ini. Inilah esensi tugas atau tujuan didirikannya HHRMA di Jawa Tengah.
|
Agus
mulai aktif di Paguyuban HRD Jawa Tengah tahun 2013. Ia duduk di bidang
Hubungan Antar Lembaga atau humas. Para pengurus Paguyuban punya tugas dan
tanggung jawab sendiri di masing-masing perusahaannya. Maka siapa yang memiliki
waktu lebih dan siap tentunya yang bisa menggunakan waktunya itu untuk
memajukan organisasi. Paguyuban ini sifatnya nirlaba. Tujuannya untuk
kemaslahatan bagi masyarakat pekerja dan masyarakat industri di Jawa Tengah.
Pelatihan
Pada
waktu Paguyuban HRD Jawa Tengah dipimpin Agus, anggotanya sudah cukup banyak.
Sudah banyak pula kegiatan yang dilakukan dalam mendorong kemajuan pengelolaan
SDM di Jawa Tengah antara lain melalui pelatihan. Penyelenggaraan pelatihan
bekerjasama dengan BBPLK (Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja) Semarang.
Selain itu mengadakan kegiatan sertifikasi HRD bekerja sama dengan LSP MSDM dan
membantu program pemagangan pelajar di Jawa Tengah bekerja sama dengan
industri.
HHRMA
dan Paguyuban HRD sering mengadakan kegiatan pelatihan. Kegiatan ini sangat
bermanfaat buat para manajer, supervisor maupun staf hotel. Sebab bisa
meningkatkan kualitas mereka. Selain itu mereka kalau kumpul bisa sharing
(berbagi) sehingga bisa mendapatkan solusi dan wawasan terhadap masalah yang
mereka hadapi.
“Jadi
HHRMA maupun Paguyuban HRD Jateng sangat mendukung kemajuan perusahaan.
Perusahaan ingin maju, majukan dulu SDM-nya. Maka perusahaan akan ikut maju.
Sebab perusahaan bisa maju, tumbuh dan berkembang karena manusia-manusianya,
SDM-nya. SDM maju dimulai dari manajernya maju. Faktor mesin, uang, market itu
penting tapi itu semua tidak akan menjadi sebuah kenyataan ketika SDM-nya tidak
maju,” kata anak sulung dari delapan bersaudara ini.
Enaknya kerja di HRD
Terlepas
masalah gaji, menurut Agus, minimal ada empat hal yang membuat bekerja di HRD itu jadi menarik dan
menyenangkan.
Pertama, ia selalu bertemu
dengan banyak orang yang berbeda.
Kedua, selalu mendapat
ilmu baru, karena sering menginterview
orang yang pendidikannya semakin hari semakin tinggi. Apalagi alumni
universitas semakin hari semakin canggih, makin berilmu. Sehingga ia merasa
dituntut untuk selalu rutin mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Karena dipaksa oleh situasi di lapangan.
Ketiga, HRD selalu
dibutuhkan karyawan untuk mengadu, tempat untuk menggambarkan mengenai performance ataupun aspirasi karir di masa mendatang. Itu
semua akan melalui HRD. Sehingga orang bisa bercerita ingin menjadi apa ke
depannya itu masuknya ke HRD. HRD bisa memberi advise (saran) kepada karyawan agar bisa membina karir untuk masa depannya. Di situ perlu disiapkan
kompetensi yang perlu dilatihkan. Sehingga nanti dapat tercapai cita-citanya di
masa mendatang.
Keempat, orang HRD kawannya
banyak, karena bisa masuk dan mengontrol ke semua bagian. Menjadi HRD tidak
terpaku hanya ngurusi administrasi tapi juga menjadi konselor, adviser, dan trainer. Itulah nikmatnya
menjadi HRD. Mungkin menjadi HRD tidak ada masa pensiunnya. Karena ilmu,
ketrampilan dan pengalamannya sebagai manajer HRD akan bermanfaat buat
masyarakat hingga kapanpun. Ilmunya bisa dimanfaatkan masyarakat luas dalam hal
pengelolaan SDM dan pembinaan skills.
Itulah
empat hal yang membuat Agus Sururi kerasan dan senang bekerja di HRD.
Tantangan
Adapun
tantangan yang sering dihadapi HRD minimal ada tiga.
Pertama, HRD dihadapkan pada
situasi di mana perubahan begitu cepat dan permintaan tidak bisa ditunda. Ini
adalah era Disrupsi. Contoh perubahan regulasi pemerintahan yang terkait
pengelolaan SDM. Maka HRD harus menyesuaikan diri. Ketika regulasi berubah
otomatis HRD harus melakukan kajian-kajian analisis mengenai bisnis, aspek
legal atau hukum, dan aspek hubungan karyawan dengan manajemen.
Perubahan-perubahan itu harus diikuti. Padahal tidak setiap orang bisa mudah
mengikuti perubahan. Tapi HRD harus mampu membuat karyawan bisa mengukuti
perubahan.
Kedua, kesulitan mancari talent, mencari beberapa tenaga kerja
yang khusus atau pun bahkan mungkin yang tidak khusus, ternyata tidak mudah.
Calon pekerja jumlahnya banyak namun yang sesuai kebutuhan perusahaan hanya
sedikit. Tapi HRD harus mampu mendapatkan yang sesuai kebutuhan perusahaan.
Ketiga, pengupahan yang
semakin hari semakin naik. Itu juga tantangan yang tidak mudah. Terutama di
saat industri mengalami tekanan-tekanan karena pasar yang semakin kompetitif,
kemudian pertumbuhan ekonomi yang tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya.
Untuk
mengatasi berbagai tantangan itu HRD harus kreatif, selalu belajar,
berkolaborasi, membangun jaringan, bersikap positif di dalam menghadapi apapun
yang ada, pantang menyerah namun tetap komunikatif dan positive thinking.
|
Resep
Bagi
Anda yang ingin berkarir di HRD, Agus Sururi tidak keberatan membagikan
tips-tips atau resep ilmunya.
Pertama, orang yang ingin
terjun di dunia HRD harus memiliki attitude
pemikiran terbuka (open mind), tulus
menerima masukan dari luar dengan ikhlas supaya bisa mendapatkan ilmu. Kalau
hanya mengandalkan intelektual belum cukup di HRD. Intelektualitas memang
penting tetapi mental yang tidak mudah menyerah dan communication skills yang efektif itu sangat dibutuhkan. “Maka
kalau ingin sukses di bidang manajemen SDM, para mahasiswa yang mengambil
jurusan manajemen SDM saya sarankan dari sekarang harus membuka diri. Kata
kuncinya harus mau belajar banyak hal. Supaya nanti ke depannya dapat melakukan
banyak hal,” katanya.
Kedua, harus memiliki daya
tahan terhadap stress dan pengaruh luar yang tidak semuanya positif.
Ketiga, tekun belajar harus
menjadi sebuah kebiasaan seorang manajer HRD di bidang hukum, pelatihan,
manajemen SDM, bisnis, umum dan bidang apa saja. Dari belajar itu harus membuat
suatu benang merah antar ilmu itu. Sehingga pada saatnya bekerja di HRD ilmu itu
akan bisa membantunya. HRD banyak terkait dengan hukum, permasalahan pekerja,
ekonomi, bisnis, permasalahan masyarakat sekitar, perizinan, struktur upah,
budaya dan lain-lain. Itu semua tidak dipelajari di kampus. Tapi kalau bisa open mind dan terus belajar dari manapun
sumbernya maka itu akan menjadi skill
(ketrampilan), tidak akan rugi kalau kita memilikinya. Itulah tiga hal yang
disarankan Agus buat para mahasiswa yang mengambil S1 dan S2 bidang manajemen
SDM.
Sebetulnya
dunia SDM itu sangat terbuka buat jurusan apapun. Karena bekerja di HRD itu
tidak cukup hanya dengan satu keilmuan. Harus multi disipliner, multi skills, multitasking (tugas ganda). Itulah sebabnya Agus rajin mengikuti
berbagai macam pelatihan yang tidak ada puas-puasnya. Ia masih ikut pelatihan
sana sini. Bahkan ia tidak segan-segan keluar biaya pribadi untuk belajar.
Itulah salah satu cara mengikuti perkembangan terbaru dunia pengelolaan SDM.
Curhat
Karyawan
yang punya masalah harus segera mendapatkan solusinya. Kalau tidak, akan mengganggu
konsentrasinya bekerja. Terus kalau karyawan mau curhat atau mengadu seharusnya
ke mana ? Ke Serikat Pekerja (SP) atau HRD? Menurut Agus Sururi, terserah
karyawan nyamannya ke mana. Sebagai HRD Agus siap melayani keluhan karyawan.
Misalnya karyawan mengeluh bertahun-tahun bekerja kok tidak pernah
dipromosikan.
“Kalau
orang kok lama tidak dipromosikan harus ditanyakan dulu promosi itu untuk
jabatan apa. Lalu dia itu bisa apa dan sudah pernah diajukan belum. Kalau
belum, apakah sudah pernah ikut pelatihan dan memiliki kompetensi set yang
dibutuhkan jabatan promosi tersebut ? Maka harus berkonsultasi dulu dengan
manajernya. Kalau si karyawan itu siap mengikuti pelatihan, siap memiliki
kompetensi, maka pada saat mengikuti seleksi menjadi supervisor maupun manajer
dia bisa masuk pertimbangan daftar promosi. Tapi kalau dia tidak pernah
bergerak ya tidak bisa,” katanya.
Karyawan
juga bisa menyampaikan keluhan maupun keinginannya ke Serikat Pekerja atau
perwakilan karyawan. Tapi kalau menyangkut karir maupun upah, mungkin SP punya
keterbatasan di dalam memahami perspektif karyawan. Sedangkan HRD lebih
menguasai. Bisa jadi orang kurang dalam hal upah. Kurang itu sangat relatif,
sangat tergantung pada pengelolaannya. Barangkali yang harus dikelola adalah
mengenai manajemen pengelolaan. Orang harus bisa mengelola belanja tiap bulan
dengan baik supaya antara income dan spending sebanding. Syukur income-nya bisa lebih tinggi dibanding spending (pengeluaran) nya sehingga
masih bisa menabung. Istilahnya jangan besar pasak daripada tiang. Masalah
pengelolaan cash ini HRD bisa bantu.
Kalau mengenai karir apalagi, HRD ahlinya. (an).
|
Biodata
Nama lengkap | : | Agus Sururi, S.PD, MM.Par. | ||||||||||||
Tempat, tgl lahir | : | Cilacap, 17 Agustus 1972. | ||||||||||||
Agama | : | Islam. | ||||||||||||
Pendidikan | : | ○ | S1 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Semarang. | |||||||||||
○ | S2 Magister Manajemen Pariwisata (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Periwisata – STIEPARI Semarang). | |||||||||||||
Pelatihan | : | Beragam topic manajemen SDM dan manajemen perhotelan di dalam dan di luar negeri. | ||||||||||||
Jabatan sebelumnya | : | ○ | Area Director of HR InterContinental Hotels Group – Indonesia. | |||||||||||
○ | Director of HR Crowne Plaza Semarang. | |||||||||||||
○ | Ketua HHRMA (Hotel Human Resources Managers Association) Jawa Tengah. | |||||||||||||
○ | Pengurus PHRD (Paguyuban HRD) Jawa Tengah. | |||||||||||||
Jabatan sekarang | : | Director of HR InterContinental Bali. | ||||||||||||
Istri | : | NS Yunani, M.Kep, SP.MB (Dosen Keperawatan Stikes Karya Husada Semarang). | ||||||||||||
Anak | : | 1 | Nabila Amany Sururi. | |||||||||||
2 | Zahra Aulia Sururi. | |||||||||||||
3 | Hanun Athaya Sururi. | |||||||||||||
Hobi | : | Olah raga dan membaca buku. |
Direvisi Rabu 17 Oktober 2018
BalasHapusmari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.