Ariyanto
berlari mengejar Jokowi
sampai
ke istana
https://otomania.gridoto.com/read/03239506/ariyanto-yang-kejar-presiden-jokowi-saat-turing-dijanjikan-melanjutkan-sekolah?page=all#!%2F |
Ariyanto
adalah sosok pria yang pernah membuat kagum banyak orang. Ia bukan orang
terkenal, bukan pejabat publik, ia hanyalah seorang warga biasa. Karena ia
warga biasa inilah yang membuat semua warga nitizen merasa kagum. Keberanian
pemuda berumur 19 tahun, dengan bangganya ia telanjang dada (tidak mengenakan
baju) berlari mengejar sang presiden,
sosok yang ia idolakan, hanya dengan kaki telanjang (tidak memakai
sandal atau sepatu).
Saat
itu Ariyanto tengah duduk di depan rumahnya. Begitu melihat ada rombongan presiden
Jokowi lewat, sontak saja ia langsung lari mengejar Jokowi dengan maksud ingin
bersalaman dan memeluk sang presiden. Tanpa adanya rasa takut tertabrak
kendaraan, ia lari dengan girangnya berusaha menyentuh tangan presiden yang
sudah ia nantikan sejak pagi. Kepada sang presiden, ia menyampaikan doa agar
selalu sukses dan jaya, serta kapan-kapan mampir dan mengunjungi kampungnya
kembali.
Baru kali ini
Sebuah
kisah menarik yang tak akan kita temui pada era presiden sebelum Jokowi. Jokowi
tidak terlalu birokrasi dan tidak terlalu eksklusif. Jokowi sangat merakyat.
Senang banget punya kepala negara low
profile, tidak jaim (jaga image) menyapa warga. Siapapun akan senang
apabila diberi kesempatan bertemu bahkan berfoto dengan Jokowi.
Coba
bandingkan dengan presiden zaman dulu, beranikah rakyat seperti saat ini?
Berlari seenak udelnya (seolah-olah) kesannya sedang mengincar presiden mungkin
untuk niat jahat? Coba terapkan hal ini pada zaman Orde Baru, Anda tidak
mungkin akan selamat. Protokol zaman old
dengan zaman now, memang sangat
berbeda.
Lucunya
kejadian natural, seperti yang dilakukan Ariyanto seperti itu, masih saja
dikomentari buruk oleh mereka yang tidak menyukai Jokowi, dibilang
pencitraanlah, dibilang settinganlah, ha
ha kasihan yah, pingin banget ganti presiden, bisanya hanya nyinyir, ngiri,
karena capres idola mereka tidak semerakyat Jokowi.
Diundang ke
Jakarta
Ariyanto
pemuda asal Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, namanya mendunia
berkat aksi nekatnya mengejar presiden Jokowi. Saat itu Jokowi sedang tour
menggunakan motor Chopper. Siapa mengira jika akhirnya Ariyanto diundang ke
Istana Negara di Jakarta.
Rabu
11 April, ia berkunjung ke Istana Negara di Jakarta. Keluarganya yang menemani
mengirimkan sejumlah foto Ariyanto di Istana negara. Ia datang ke Istana untuk
bertemu dengan idolanya, Presiden Joko Widodo.
Selasa, 10/04/2018, sekitar
pukul 14.00 WIB, dua orang yang mengaku berasal dari Kota Sukabumi bertamu ke
rumah Marni, mencari Ariyanto. Menurut Marni, dua orang itu berencana menjemput
Ariyanto atas perintah ‘orang Istana Negara’. Ariyanto tak langsung mengiyakan
ajakan itu. Ia meminta izin pada ibunya, Khotimah, yang tinggal sekitar dua
kilometer dari Ciawum.
“Orang tua kami takut Ari
diculik. Tapi dua orang itu bilang hanya ingin mengajak Ari jalan-jalan ke
Jakarta sehari,” ujar Marni.
Ariyanto pun akhirnya berangkat
ke Jakarta, menumpang mobil yang dibawa tamunya. Syarat yang diajukan Khotimah,
Deni, suami Marni, harus ikut menemani Ariyanto. Sepanjang perjalanan menuju
Jakarta, Ariyanto tak tahu pasti apakah ia memang akan dipertemukan dengan
Jokowi. “Belum tentu bertemu,” ujarnya singkat. Ia selalu berbicara dalam
kalimat pendek. Baik Ariyanto maupun Deni, kakak iparnya, juga tak tahu di mana
mereka akan diinapkan. “Lihat saja besok, jadi atau tidak,” kata Ariyanto.
Lantas, apa yang diharapkan
Ariyanto dari rentetan peristiwa yang mengantarkannya bepergian sejauh 140
kilometer dari kampungnya?
“Saya ingin minta kerja di
kampung. Saya sebenarnya juga ingin buka usaha,” katanya.
Pendidikan terakhir Ariyanto
adalah sekolah menengah atas. Khotimah berkata, anak kelimanya itu tak dapat melanjutkan
pendidikan karena kondisi ekonomi keluarga mereka. Khotimah tak bekerja,
sedangkan suaminya bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. Tempat tinggal
mereka berada di gang selebar satu meter.
“Selama
ini Ariyanto bantu-bantu di tempat kakaknya, mereka sedang membangun rumah.
Saya senang dia terkenal. Mudah-mudahan dia dapat pekerjaan,” ujar Khotimah.
Hitam putih
Malamnya Ariyanto mendapat
bonus tiket khusus tambahan untuk tampil di acara salah satu televisi swasta, Hitam Putih namanya, Ariyanto menjadi
tamu dalam acara tersebut karena aksinya.
Ariyanto yang menggunakan kaos
bertuliskan #Jokowi Momotoran, nampak tegang tampil di depan kamera apalagi
acara tersebut disiarkan secara live.
Dengan lucunya Ariyanto melakukan adegan ulang saat mengejar presiden.
Jokowi memang istimewa. Tidak
hanya sikap sederhananya, tapi juga sosok pemimpin yang sangat dicintai
rakyatnya. Kita sebagai rakyat bangga memiliki presiden yang benar-benar
mencintai bangsa dan negaranya. Presiden yang mau bekerja keras untuk
mensejahterakan rakyatnya. Bukan dengan teori atau slogan saja, namun terjun ke
lapangan melihat langsung keinginan rakyatnya. Agar cita-cita luhur membangun
Indonesia terwujud.
Ariyanto tak lancar
mendeskripsikan peristiwa itu. Ia berbicara terbata-bata. Pemuda itu terlihat
seperti seorang pemalu. Marni justru terdengar berapi-api. Ia berkata, sejak
awal melarang adiknya mendekat ke Jokowi, apalagi dengan bertelanjang dada.
“Saya bilang, ‘kamu harus sopan’. Dia jawab, ‘tidak sempat pakai baju, nanti
Jokowi keburu lewat’,” kata Marni. Yang terjadi berikutnya di luar perkiraan
keduanya. Dalam potret karya fotografer kantor berita Antara, Puspa
Perwitasari, Jokowi terlihat tersenyum lebar saat dikejar Ariyanto. “Saya
sempat menyentuh tangannya,” kata Ariyanto. Di sisi lain, Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, serta sejumlah personel
Paspampres yang berkendara di belakang Jokowi, tampak panik. (*).
mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.