Selasa, 29 Mei 2018

Ariyanto


Ariyanto berlari mengejar Jokowi
sampai ke istana

Ariyanto adalah sosok pria yang pernah membuat kagum banyak orang. Ia bukan orang terkenal, bukan pejabat publik, ia hanyalah seorang warga biasa. Karena ia warga biasa inilah yang membuat semua warga nitizen merasa kagum. Keberanian pemuda berumur 19 tahun, dengan bangganya ia telanjang dada (tidak mengenakan baju) berlari mengejar sang presiden,  sosok yang ia idolakan, hanya dengan kaki telanjang (tidak memakai sandal atau sepatu).

Saat itu Ariyanto tengah duduk di depan rumahnya. Begitu melihat ada rombongan presiden Jokowi lewat, sontak saja ia langsung lari mengejar Jokowi dengan maksud ingin bersalaman dan memeluk sang presiden. Tanpa adanya rasa takut tertabrak kendaraan, ia lari dengan girangnya berusaha menyentuh tangan presiden yang sudah ia nantikan sejak pagi. Kepada sang presiden, ia menyampaikan doa agar selalu sukses dan jaya, serta kapan-kapan mampir dan mengunjungi kampungnya kembali.

Baru kali ini
Sebuah kisah menarik yang tak akan kita temui pada era presiden sebelum Jokowi. Jokowi tidak terlalu birokrasi dan tidak terlalu eksklusif. Jokowi sangat merakyat. Senang banget punya kepala negara low profile, tidak jaim (jaga image) menyapa warga. Siapapun akan senang apabila diberi kesempatan bertemu bahkan berfoto dengan Jokowi.

Coba bandingkan dengan presiden zaman dulu, beranikah rakyat seperti saat ini? Berlari seenak udelnya (seolah-olah) kesannya sedang mengincar presiden mungkin untuk niat jahat? Coba terapkan hal ini pada zaman Orde Baru, Anda tidak mungkin akan selamat. Protokol zaman old dengan zaman now, memang sangat berbeda.

Lucunya kejadian natural, seperti yang dilakukan Ariyanto seperti itu, masih saja dikomentari buruk oleh mereka yang tidak menyukai Jokowi, dibilang pencitraanlah, dibilang settinganlah,  ha ha kasihan yah, pingin banget ganti presiden, bisanya hanya nyinyir, ngiri, karena capres idola mereka tidak semerakyat Jokowi.

Diundang ke Jakarta
Ariyanto pemuda asal Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, namanya mendunia berkat aksi nekatnya mengejar presiden Jokowi. Saat itu Jokowi sedang tour menggunakan motor Chopper. Siapa mengira jika akhirnya Ariyanto diundang ke Istana Negara di Jakarta.

Rabu 11 April, ia berkunjung ke Istana Negara di Jakarta. Keluarganya yang menemani mengirimkan sejumlah foto Ariyanto di Istana negara. Ia datang ke Istana untuk bertemu dengan idolanya, Presiden Joko Widodo.

Selasa, 10/04/2018, sekitar pukul 14.00 WIB, dua orang yang mengaku berasal dari Kota Sukabumi bertamu ke rumah Marni, mencari Ariyanto. Menurut Marni, dua orang itu berencana menjemput Ariyanto atas perintah ‘orang Istana Negara’. Ariyanto tak langsung mengiyakan ajakan itu. Ia meminta izin pada ibunya, Khotimah, yang tinggal sekitar dua kilometer dari Ciawum.

“Orang tua kami takut Ari diculik. Tapi dua orang itu bilang hanya ingin mengajak Ari jalan-jalan ke Jakarta sehari,” ujar Marni.

Ariyanto pun akhirnya berangkat ke Jakarta, menumpang mobil yang dibawa tamunya. Syarat yang diajukan Khotimah, Deni, suami Marni, harus ikut menemani Ariyanto. Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Ariyanto tak tahu pasti apakah ia memang akan dipertemukan dengan Jokowi. “Belum tentu bertemu,” ujarnya singkat. Ia selalu berbicara dalam kalimat pendek. Baik Ariyanto maupun Deni, kakak iparnya, juga tak tahu di mana mereka akan diinapkan. “Lihat saja besok, jadi atau tidak,” kata Ariyanto.

Lantas, apa yang diharapkan Ariyanto dari rentetan peristiwa yang mengantarkannya bepergian sejauh 140 kilometer dari kampungnya?

“Saya ingin minta kerja di kampung. Saya sebenarnya juga ingin buka usaha,” katanya.

Pendidikan terakhir Ariyanto adalah sekolah menengah atas. Khotimah berkata, anak kelimanya itu tak dapat melanjutkan pendidikan karena kondisi ekonomi keluarga mereka. Khotimah tak bekerja, sedangkan suaminya bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. Tempat tinggal mereka berada di gang selebar satu meter.

“Selama ini Ariyanto bantu-bantu di tempat kakaknya, mereka sedang membangun rumah. Saya senang dia terkenal. Mudah-mudahan dia dapat pekerjaan,” ujar Khotimah.

Diwawancarai tivi

Nunjukin foto salam dua periode
Di taman kepresidenan


Hitam putih
Malamnya Ariyanto mendapat bonus tiket khusus tambahan untuk tampil di acara salah satu televisi swasta, Hitam Putih namanya, Ariyanto menjadi tamu dalam acara tersebut karena aksinya.

Ariyanto yang menggunakan kaos bertuliskan #Jokowi Momotoran, nampak tegang tampil di depan kamera apalagi acara tersebut disiarkan secara live. Dengan lucunya Ariyanto melakukan adegan ulang saat mengejar presiden.

Jokowi memang istimewa. Tidak hanya sikap sederhananya, tapi juga sosok pemimpin yang sangat dicintai rakyatnya. Kita sebagai rakyat bangga memiliki presiden yang benar-benar mencintai bangsa dan negaranya. Presiden yang mau bekerja keras untuk mensejahterakan rakyatnya. Bukan dengan teori atau slogan saja, namun terjun ke lapangan melihat langsung keinginan rakyatnya. Agar cita-cita luhur membangun Indonesia terwujud.

Ariyanto tak lancar mendeskripsikan peristiwa itu. Ia berbicara terbata-bata. Pemuda itu terlihat seperti seorang pemalu. Marni justru terdengar berapi-api. Ia berkata, sejak awal melarang adiknya mendekat ke Jokowi, apalagi dengan bertelanjang dada. “Saya bilang, ‘kamu harus sopan’. Dia jawab, ‘tidak sempat pakai baju, nanti Jokowi keburu lewat’,” kata Marni. Yang terjadi berikutnya di luar perkiraan keduanya. Dalam potret karya fotografer kantor berita Antara, Puspa Perwitasari, Jokowi terlihat tersenyum lebar saat dikejar Ariyanto. “Saya sempat menyentuh tangannya,” kata Ariyanto. Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, serta sejumlah personel Paspampres yang berkendara di belakang Jokowi, tampak panik. (*).

1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus

Erick Thohir

  Menteri BUMN (2019-2024)   Dari Media, Olah Raga sampai Sarinah Ditulis Muhammad Anwari SN. Saat ini Erick Thohir masih menjabat Menteri B...