Area
Director of HR - InterContinental Hotels Group Indonesia (2016-sekarang)/
Director of HR Crowne Plaza Semarang (2012- sekarang)
HRD itu
menarik dan menyenangkan
Agus
Sururi
lahir di desa Kalijeruk, Kec. Kawunganten, Cilacap dari keluarga petani yang sederhana.
Semangatnya yang menyala-nyala yang membuatnya bisa merubah hidup menjadi
seperti sekarang. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, ia berjuang untuk bisa menyelesaikan
kuliahnya. Akhirnya ia bisa lulus, meraih gelar sarjana, dan meraih cita-citanya.
Agus menjadi sosok yang kuat menghadapi kerasnya kehidupan di kota besar. Ia
berharap buku ini bisa memotivasi adik-adiknya dan masyarakat luas. “Kami dari
desa pun bisa berkarir dan menjadi seseorang yang bermanfaat buat masyarakat
luas, maka yang dari daerah yang lebih maju mestinya lebih sukses lagi” kata
Agus Sururi.
Sejak tahun
2012 hingga sekarang, Agus Sururi menjabat sebagai Director Human of Resources hotel
Crowne Plaza, hotel berbintang lima yang dikelola jaringan grup hotel
internasional yaitu InterContinental Hotels Group. Hotel bintang lima tempat ia
berkantor itu berada di Jl. Pemuda no. 118 Semarang, berada di area Mall
Paragon. Sekarang ia juga memperoleh promosi dengan menjabat sebagai Area Director of Human Resources di
InterContinental Hotels Group di Indonesia. Tidak itu saja, ia sekaligus
menjabat Ketua Asosiasi Manajer HRD Hotel Jawa Tengah (Hotel Human Resources Managers Association, disingkat HHRMA
Jateng).
Sebenarnya
Agus menjabat Manajer HRD sejak 2003 tapi di perusahaan lain. Antara lain
pernah bekerja di hotel yang ada di Surabaya dan Jakarta. Mulai 1 Maret 2012
pindah ke Crowne Plaza Hotel langsung menjabat Director of Human Resources. Dari
satu hotel ke hotel lain tentu ada perbedaan kultur. Tapi ia selalu bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan tempat bekerja yang baru. Ia senantiasa berusaha untuk
bisa menjadi leader (pemimpin) yang
bijak, dan leader yang efektif
menghadapi berbagai situasi.
Target
Sebagai manajer
di sebuah hotel berbintang lima, Agus berjuang keras untuk bisa mencapai target
perusahaan dari sisi pengelolaan SDM. Target perusahaan itu banyak sekali di
antaranya adalah target financial, kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, dan kontribusi
atau support terhadap masyarakat.
Guna pencapaian
target itu disamping usaha dan kerja keras, ia terus belajar antara lain dengan
mengikuti pengembangan diri dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Oleh
karena itu di samping sudah menjabat sebagai Ketua HHRMA Jawa Tengah, ia juga bergabung
di beberapa organisasi profesi pengelolaan SDM lainnya di Jawa Tengah, salah
satunya di Paguyuban HRD Jawa Tengah (PHRD Jateng). Paguyuban ini anggotanya adalah
para manajer HRD, praktisi HRD, dan konsultan SDM di berbagai perusahaan di
Jawa Tengah.
Buat HHRMA
Jateng, Agus punya target harus bisa menjadi organisasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di lingkungan Industri perhotelan atau
Pariwisata di Jawa Tengah. Semua anggota HHRMA bisa bersinergi menjadi praktisi
HRD yang bermanfaat dan efektif untuk mengelola SDM di masing-masing
perusahaan. Sehingga akan menjadi organisasi yang bermartabat, memiliki
manfaat, dikenal dan dicintai masyarakat industri perhotelan dan masyarakat
luas. “Itu yang ingin kami capai. Memang tidak mudah. Tapi dengan semangat
kebersamaan kami yakin itu akan bisa menjadi sebuah kenyataan,” tekadnya.
Ia menjabat Ketua
HHRMA Jawa Tengah sejak September 2016. Organisasi ini hampir sama dengan
Paguyuban HRD. Bedanya, kalau Paguyuban HRD Jawa Tengah anggotanya umum dan
heterogen dari beragam Industri , sedangkan HHRMA homogen khusus dari dunia Industri hotel Jawa Tengah.
“Para HRD yang
tergabung dalam HHRMA Jawa Tengah terus belajar dan bersatu meningkatkan
kapasitas dan kontribusi terhadap SDM di hotel supaya pelangganya merasa puas.
Sehingga akhirnya provinsi Jawa Tengah ini pariwisatanya bisa maju dan masyarakatnya
semakin sejahtera. “Maka menjadi Ketua HHRMA
Jawa Tengah buat saya adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat Jawa Tengah, sama
seperti di Paguyuban HRD Jawa Tengah”. HHRMA sifatnya nirlaba yang fungsi
utamanya adalah bagaimana kami dapat saling belajar, saling memberikan kontribusi
kepada masyarakat luas di bidang manajemen SDM Perhotelan,” tuturnya.
Sudah banyak
kegiatan yang dilakukan HHRMA Jawa Tengah antara lain mengadakan seminar
mengenai manajer HRD yang efektif, seminar hubungan industrial dan personal
branding, workshop, bakti sosial
kepada masyarakat yang tidak mampu khususnya kepada panti asuhan dan kegiatan memberi
informasi lowongan kerja di hotel-hotel Jawa Tengah secara rutin kepada
masyarakat luas yang sedang mencari
kerja. Informasi ini disebarkan via jaringan komunikasi media sosial.
Selain
itu masih ada kegiatan lain yang sudah dan akan di jalankan semacam Hotel skills competitions, sertifikasi
kompetensi, HRD Award, dan Porseni antar hotel di Jawa Tengah, dll. Tujuannya untuk
mendorong para Manajer HRD Hotel di Jawa
Tengah menambah kapasitas dan kualitasnya, sehingga betul-betul memiliki daya dan
kapasitas untuk memberikan kontribusi yang positif kepada pencapaian target
bisnis di masing-masing perusahaan yang pada akhirnya memberikan efek positif
kepada peningkatan ekonomi di Jawa Tengah. Kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah akan ikut terangkat dengan
majunya sektor pariwisata dan perhotelan di propinsi ini. Inilah esensi tugas atau tujuan didirikannya HHRMA di Jawa Tengah.
Gambar :
Agus atas nama Management Crowne Plaza Semarang, menerima Piagam Penghargaan
sebagai hotel dengan fasilitas dan Pelayanan terbaik bagi Crowne Plaza Semarang
tahun 2017
|
Tahun 2013 Agus mulai aktif di Paguyuban HRD Jawa Tengah hingga sekarang. Ia duduk di bidang Hubungan Antar Lembaga atau humas. Para pengurus Paguyuban punya tugas dan tanggung jawab sendiri di masing-masing perusahaannya. Maka siapa yang memiliki waktu lebih dan siap tentunya yang bisa menggunakan waktunya itu untuk memajukan organisasi. Paguyuban ini sifatnya nirlaba. Tujuannya untuk kemaslahatan bagi masyarakat pekerja dan masyarakat industri di Jawa Tengah.
Pelatihan
Menurut Agus, anggota
Paguyuban HRD Jawa Tengah sudah cukup banyak. Sudah banyak pula kegiatan yang
dilakukan dalam mendorong kemajuan pengelolaan SDM di Jawa Tengah antara lain
melalui pelatihan. Penyelenggaraan pelatihan bekerjasama dengan BBPLK (Balai
Besar Pengembangan Latihan Kerja) Semarang. Selain itu mengadakan kegiatan
sertifikasi HRD bekerja sama dengan LSP MSDM dan membantu program pemagangan
pelajar di Jawa Tengah bekerja sama dengan industri.
HHRMA dan Paguyuban
HRD sering mengadakan kegiatan pelatihan. Kegiatan ini sangat bermanfaat buat para
manajer, supervisor maupun staf hotel. Sebab bisa meningkatkan kualitas mereka.
Selain itu mereka kalau kumpul bisa sharing (berbagi) sehingga bisa
mendapatkan solusi dan wawasan terhadap masalah yang mereka hadapi.
“Jadi HHRMA
maupun Paguyuban HRD Jateng sangat mendukung kemajuan perusahaan. Perusahaan
ingin maju, majukan dulu SDM-nya. Maka perusahaan akan ikut maju. Sebab perusahaan
bisa maju, tumbuh dan berkembang karena manusia-manusianya, SDM-nya. SDM maju
dimulai dari manajernya maju. Faktor mesin, uang, market itu penting tapi itu
semua tidak akan menjadi sebuah kenyataan ketika SDM-nya tidak maju,” kata anak
sulung dari delapan bersaudara ini.
Enaknya
kerja di HRD
Terlepas
masalah gaji, menurut Agus, minimal ada empat hal yang membuat bekerja di HRD itu jadi menarik dan
menyenangkan.
Pertama, ia selalu
bertemu dengan banyak orang yang berbeda.
Kedua, selalu
mendapat ilmu baru, karena sering menginterview
orang yang pendidikannya semakin hari semakin tinggi. Apalagi alumni
universitas semakin hari semakin canggih, makin berilmu. Sehingga ia merasa dituntut
untuk selalu rutin mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
dipaksa oleh situasi di lapangan.
Ketiga, HRD selalu
dibutuhkan karyawan untuk mengadu, tempat untuk menggambarkan mengenai performance ataupun aspirasi karir di masa mendatang. Itu
semua akan melalui HRD. Sehingga orang bisa bercerita ingin menjadi apa ke
depannya itu masuknya ke HRD. HRD bisa memberi advise (saran) kepada karyawan agar bisa membina karir untuk masa depannya. Di situ perlu disiapkan kompetensi
yang perlu dilatihkan dari sekarang. Sehingga nanti dapat tercapai cita-citanya
di masa mendatang.
Keempat, orang HRD kawannya
banyak, karena bisa masuk dan mengontrol ke semua bagian. Menjadi HRD tidak
terpaku hanya administrasi tapi juga dapat menjadi konselor, adviser, dan trainer. Itulah nikmatnya
menjadi HRD. Mungkin menjadi HRD tidak ada masa pensiunnya. Karena ilmu, ketrampilan
dan pengalamannya sebagai manajer HRD akan bermanfaat buat masyarakat hingga
kapanpun. Ilmunya bisa dimanfaatkan masyarakat luas dalam hal pengelolaan SDM dan
pembinaan skills.
Itulah empat
hal yang membuat Agus Sururi kerasan dan senang bekerja di HRD.
Tantangan
Adapun tantangan
yang sering dihadapi HRD minimal ada tiga.
Pertama, HRD dihadapkan
pada situasi di mana perubahan begitu cepat dan permintaan tidak bisa ditunda. Ini
adalah era Disrupsi. Contoh perubahan regulasi pemerintahan yang terkait
pengelolaan SDM. Maka HRD harus menyesuaikan diri. Ketika regulasi berubah
otomatis HRD harus melakukan kajian-kajian analisis mengenai bisnis, aspek
legal atau hukum, dan aspek hubungan karyawan dengan manajemen. Perubahan-perubahan
itu harus diikuti. Padahal tidak setiap orang bisa mudah mengikuti perubahan.
Tapi HRD harus mampu membuat karyawan bisa mengukuti perubahan.
Kedua, kesulitan
mancari talent, mencari beberapa
tenaga kerja yang khusus atau pun bahkan mungkin yang tidak khusus, ternyata tidak
mudah. Calon pekerja jumlahnya banyak namun yang sesuai kebutuhan perusahaan hanya
sedikit. Tapi HRD harus mampu mendapatkan yang sesuai kebutuhan perusahaan.
Ketiga, pengupahan
yang semakin hari semakin naik. Itu juga tantangan yang tidak mudah. Terutama
di saat industri mengalami tekanan-tekanan karena pasar yang semakin
kompetitif, kemudian pertumbuhan ekonomi yang tidak setinggi tahun-tahun
sebelumnya.
Untuk
mengatasi berbagai tantangan itu HRD harus kreatif, selalu belajar,
berkolaborasi, membangun jaringan, bersikap positif di dalam menghadapi apapun
yang ada, pantang menyerah namun tetap komunikatif dan positive thinking.
Gambar : Agus memimpin tim HHRMA Jawa Tengah, menyampaikan bantuan bagi anak-anak panti asuhan di Demak tahun 2017. |
Bagi Anda yang
ingin berkarir di HRD, Agus Sururi tidak keberatan membagikan tips-tips atau resep
ilmunya.
Pertama, orang yang
ingin terjun di dunia HRD harus memiliki attitude pemikiran terbuka (open mind), tulus menerima masukan dari
luar dengan ikhlas supaya bisa mendapatkan ilmu. Kalau hanya mengandalkan
intelektual belum cukup di HRD. Intelektualitas memang penting tetapi mental
yang tidak mudah menyerah dan communication
skills yang efektif itu sangat dibutuhkan. “Maka kalau ingin sukses di bidang
manajemen SDM, para mahasiswa yang mengambil jurusan manajemen SDM saya
sarankan dari sekarang harus membuka diri. Kata kauncinya harus mau belajar
banyak hal. Supaya nanti ke depannya dapat melakukan banyak hal,” katanya.
Kedua, harus
memiliki daya tahan terhadap stress dan pengaruh luar yang tidak semuanya
positif.
Ketiga, tekun
belajar harus menjadi sebuah kebiasaan seorang manajer HRD di bidang hukum,
pelatihan, manajemen SDM, bisnis, umum dan bidang apa saja. Dari belajar itu
harus membuat suatu benang merah antar ilmu itu. Sehingga pada saatnya bekerja
di HRD ilmu itu akan bisa membantunya. HRD banyak terkait dengan hukum,
permasalahan pekerja, ekonomi, bisnis, permasalahan masyarakat sekitar,
perizinan, struktur upah, budaya dan lain-lain. Itu semua tidak dipelajari di
kampus. Tapi kalau bisa open mind dan
terus belajar dari manapun sumbernya maka itu akan menjadi skill (ketrampilan), tidak akan rugi kalau kita memilikinya. Itulah
tiga hal yang disarankan Agus buat para mahasiswa yang mengambil S1 dan S2
bidang manajemen SDM.
Sebetulnya dunia
SDM itu sangat terbuka buat jurusan apapun. Karena bekerja di HRD itu tidak
cukup hanya dengan satu keilmuan. Harus multi disipliner, multi skills, multitasking (tugas ganda). Itulah sebabnya Agus rajin mengikuti
berbagai macam pelatihan yang tidak ada puas-puasnya. Ia masih ikut pelatihan
sana sini. Bahkan ia tidak segan-segan keluar biaya pribadi untuk belajar.
Itulah salah satu caranya untuk mengikuti perkembangan terbaru dunia
pengelolaan SDM.
Curhat
Ketika karyawan
punya masalah, maka harus segera mendapatkan solusinya. Kalau tidak, akan
mengganggu konsentrasinya bekerja. Terus kalau karyawan mau curhat atau mengadu
seharusnya ke mana ? Ke Serikat Pekerja (SP) atau HRD. Menurut Agus Sururi,
terserah karyawan nyamannya ke mana. Sebagai HRD Agus siap melayani keluhan karyawan.
Misalnya karyawan mengeluh bertahun-tahun bekerja kok tidak pernah dipromosikan.
“Kalau orang
kok lama tidak dipromosikan harus ditanyakan dulu promosi itu untuk jabatan apa.
Lalu dia itu bisa apa dan sudah pernah diajukan belum. Kalau belum, apakah sudah
pernah ikut pelatihan dan memiliki kompetensi set yang dibutuhkan jabatan
promosi tersebut ? Maka harus berkonsultasi dulu dengan manajernya, kalau si
karyawan itu siap untuk mengikuti pelatihan, siap untuk memiliki kompetensi
maka pada saat mengikuti seleksi menjadi supervisor maupun manajer dia bisa
masuk pertimbangan daftar promosi. Tapi kalau dia tidak pernah bergerak ya
tidak bisa,” katanya.
Karyawan juga
bisa menyampaikan keluhan maupun keinginannya ke Serikat Pekerja atau
perwakilan karyawan. Tapi kalau menyangkut karir maupun upah, mungkin SP punya
keterbatasan di dalam memahami perspektif karyawan. Sedangkan HRD lebih
menguasai. Bisa jadi orang kurang dalam hal upah. Kurang itu sangat relative,
sangat tergantung pada pengelolaannya. Barangkali yang harus dikelola adalah
mengenai manajemen pengelolaan. Orang kan punya belanja tiap bulan, dikelola
dengan baik supaya antara income dan spending sebanding. Syukur income-nya bisa lebih tinggi dibanding spending (pengeluaran) nya sehingga masih
bisa menabung. Istilahnya jangan besar pasak daripada tiang. Masalah pengelolaan
cash ini HRD bisa bantu. Kalau mengenai karir apalagi, HRD ahlinya. (an).
Gambar
di atas adalah beberapa penghargaan sebagai praktisi HR di antaranya penghargaan
dari Paguyuban HRD Jawa Tengah, penghargaan sebagai One of the Top Five
Finalist for The HR Hotelier 2016 for ASEAN dan penghargaan dari InterContinental
Hotels Group sebagai "Area HR Leader of the Year 2018" di Vientiane,
Laos.
Bersama keluarga. Dari kiri ke
kanan : Nabiila Amany Sururi (anak pertama), Hanun Athaya Sururi (anak ketiga/
bungsu), Ns Yunani, M.Kep, SP.MB, (istri), Zahra Aulia Sururi (anak kedua).
|
Biodata | |||||||||||||||
Nama lengkap | : | Agus Sururi, S.Pd, MM.Par. | |||||||||||||
Tempat, tanggal lahir | : | Cilacap, 17 Agustus 1972. | |||||||||||||
Agama | : | Islam. | |||||||||||||
Pendidikan | : | □ | S1 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Semarang. | ||||||||||||
□ | S2 Magister Manajemen Pariwisata (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata –STIEPARI Semarang). | ||||||||||||||
Pelatihan | : | Beragam topik manajemen SDM dan management perhotelan di dalam dan luar negeri. | |||||||||||||
Jabatan | : | □ | Area Director of HR InterContinental Hotels Group -Indonesia. | ||||||||||||
□ | Director of HR Crowne Plaza Semarang. | ||||||||||||||
□ | Ketua HHRMA (Hotel Human Resources Managers Association) Jawa Tengah. | ||||||||||||||
□ | Pengurus PHRD (Paguyuban HRD) Jawa Tengah. | ||||||||||||||
Kantor | : | Hotel Crowne Plaza Semarang, Jl. Pemuda No. 118 Semarang. | |||||||||||||
Rumah | : | Bukit Cemara Residence, Tembalang, Semarang. | |||||||||||||
Istri | : | Ns Yunani, M.Kep, SP.MB. Beliau seorang dosen Keperawatan di Stikes Karya Husada Semarang. | |||||||||||||
Anak | : | 1 | Nabiila Amany Sururi (Kelas 3 SMP Islam Hidayatullah Semarang). | ||||||||||||
2 | Zahra Aulia Sururi (Kelas 1 SMP Islam Hidayatullah Semarang). | ||||||||||||||
3 | Hanun Athaya Sururi (Kelas 1 SD Islam Hidayatullah Semarang). | ||||||||||||||
Hobi | : | Berolah raga dan membaca buku. | |||||||||||||
Lain-lain | : | Alumni pertukaran pemuda dan mahasiswa antar negara (AIREP Indonesia-Australia 1995, SSEAYP – | |||||||||||||
The Ship for South East Asian Youth Program-ASEAN-Jepang 1997, | |||||||||||||||
Youth Power – Pemuda Palang Merah & Bulan Sabit Merah sedunia di Swedia, 1999); | |||||||||||||||
IARMI-Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa DP Kom 902 Unnes. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar