Senin, 02 Januari 2017

Tito Karnavian

Kapolri


Berhasil menangkap Tommy Soeharto, 
Dr. Azhari, dan Noordin M. Top



Tito Karnavian setelah menyelesaikan pendidikan SMA Negeri 2 Palembang melanjutkan pendidikan di Akabri tahun 1987. Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas of Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Perguruan tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih gelar S-1 dalam bidang Police Studies.

SD dan SMP Tito selalu bersekolah di Xaverius. Jelang SMA ia memilih SMA Negeri 2 Palembang. Tak kala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang ia jelani lulus. Mulai dari Akabri, Hubungan Internasional di UGM, STAN, dan Kedokteran. Empat-empatnya ia lulus. Tapi yang dipilih Akabri.

Tito juga menyelesaikan pendidikan di Massey University Auckland di Selandia Baru tahun 1998 dalam bidang Strategic Studies, dan mengikuti pendidikan di Nanyang Technological University, Singapura, tahun 2008 sebagai kandidat Ph.D dalam bidang Strategic Studies.

Menangkap Tommy Soeharto
Karier Tito dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001 Tito yang memimpin Tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Soeharto. Berkat kesuksesannya menangkap Tommy, Tito berhasil mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Setelah Tommy tertangkat, Tito relatif mudah dihubungi. Tapi sebelum Tommy tertangkap, ia begitu sulit ditemui. Tito jarang sekali berada di kantornya. Maklum, ialah yang mendapat tugas menangkap buron beken ini. Tito yang berpangkat komisaris (dulu mayor polisi) memimpin tim beranggotakan 23 orang. Mereka yang dipilih adalah polisi yang memiliki jam terbang tinggi dalam mengungkap kasus kejahatan. Dalam empat bulan pertama tim bekerja, hasilnya nihil, yang membuat moril anggota tim sempat turun. Namun Tito alumni Sekolah Staf Komandi di Selandia Baru ini, mampu terus meyakinkan anggotanya. "Mengejar Tommy Soeharto mempertaruhkan citra polisi dan penegakan hukum," katanya. Tidak jarang isi kantongnya ia bagi kepada anggota tim.

Densus 88
Tahun 2004, ketika Densus 88 Anti Teror dibentuk untuk membongkar jaringan teroris di Indonesia, Tito saat itu menjabat Ajun Komisaris Besar (AKBP) memimpin tim yang terdiri dari 75 personil. Unit Anti Teror ini dibentuk oleh Kepolda Metro Jaya (waktu itu) Irjen Firman Gani.



Penangkapan Dr. Azhari
Tito juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Densus 88 Anti Teror yang melumpuhkan teroris Dr. Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.

Konflik Poso
Densus 88 Anti Teror juga berhasil menangkap 19 dari 29 warga Poso yang masuk dalam DPO (daftar pencarian orang) di Kecamatan Poso Kota, 2 Januari 2007. Tito dan sejumlah perwira Polri lainnya juga sukses membongkar konflik Poso dan meringkus orang-orang yang terlibat di dalam konflik tersebut.

Menangkap Noordin M. Top
Tito berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin Moch Top. Kombes Tito naik pangkat menjadi Brigjen dan naik jabatan menjadi Kepala Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Tito menggantikan Brigjen (Pol) Saut Usman Nasution yang menjabat Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri.

Terbongkarnya jaringan teroris di Indonesia, termasuk pengepungan teroris di Solo 17 September 2009 yang menewaskan empat orang, termasuk satu di antaranya Noordin Moch Top.

Kejeniusan Tito dalam mengendus keberadaan Noordin M. Top inilah yang membuatnya mendapat promosi kembali. Tito kemudian menjadi orang nomor satu dalam Densus 88, Detasemen Anti Teror Mabes Polri. Tito yang saat itu berpangkat AKBP pernah memimpin unit kecil anti teror ini. Kemudian berkembang menjadi Detasemen Khusus.












Biodata
Nama lengkap : Muhammad Tito Karnavian.
Tempat, tgl lahir : Pelembang, 26 Oktober 1964.
Agama : Islam.
Jabatan : Kapolri.
Pangkat : Jenderal Polisi Bintang Empat.
Ayah : H. Achmad Saleh.
Ibu : Hj. Kardiah.
Istri : Tri Suswati.
Sumber :
* http://info-polri.blogspot.co.id/p/profil-tokoh.html
* http://www.biografiku.com/2016/09/biografi-tito-karnavian-profil-biodata-kapolri.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Erick Thohir

  Menteri BUMN (2019-2024)   Dari Media, Olah Raga sampai Sarinah Ditulis Muhammad Anwari SN. Saat ini Erick Thohir masih menjabat Menteri B...